Senin, 21 Desember 2009

Irasonalitas

Mungkin bukan untuk pertama kalinya gw berpikiran seperti ini.
Mungkin gw telah berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kali memikirkan hal ini.
Hanya saja aku tak pernah sadar telah berapa kali aku memikirkannya.
Mungkin saja aku sebelumnya tak pernah sadar bahwa aku telah berpikir seperti ini.
Bukan mauku untuk berpikir sejauh itu.
Bukan mauku untuk menjadi seperti ini.
Bukan mauku untuk hidup seperti ini.
Aku tahu
Hidupku jauh dari kata imajinasi
Aku terlalu merasionalkan segala hal.
Aku tahu banyak hal di dunia ini yang irasional
Tapi aku terus mempertanyakan bentuk rasional dari kehidupan manusia
Aku memilih untuk jauh dari apa yang disebut Tuhan
Aku memilih untuk mempercayai apa yang nyata
Sekalipun ketidakrasionalan dunia ini masih tetap kupertanyakan
Aku memilih untuk memahami apa yang masuk dalam logika
Tanpa peduli tentang apa yang hanya imajinasi dan dongeng belaka
Tetap saja aku tak pernah bisa lepas dari kehidupan yang terus-menerus menunjukkan keirasinalitasannya.
Tetap saja aku hidup di dunia di mana logika dipertanyakan arah dan tujuannya
Bukannya aku tak pernah mau memimpikan cita-cita yang besar
Bukannya aku tak mau beridealisme dan mempunyai harapan
Namun ketidakrasionalan dunia ini yang telah mendidikku untuk menjadi manusia yang paham akan fakta dari suatu kehidupan di dunia yang terlalu banyak menjual mimpi
Dunia inilah yang menjadikan diriku makhluk apatis
Yang pada akhirnya menjadi manusia yang tak paham apakah maksud dan tujuan bermimpi
Tak paham akan idealisme dan harapan-harapan yang tak pernah terkabul
Yang memandang harapan hanyalah sarana membuang waktu tanpa hasil
Yang menganggap idealisme hanyalah sebuah cita-cita kosong yang tak membuahkan apapun
Yang melihat mimpi hanyalah sebagai keindahan yang tak pernah terealisasikan


Rein

Tidak ada komentar: