Kamis, 24 Desember 2009

24 December 2009

Entah gw harus bagaimana lagi
Gw semakin membenci hari-hari liburan ini
Bukan permintaan maaf dari mereka yang gw harapkan tapi perubahan dari sebuah sikap
Gw membenci hari-hari yang gw lewati
Dan tangis gw pun takkan pernah berhenti


23 Desember 2009
Gw benci untuk mengatakan ini.
Sebenernya ini merupakan hari libur pertama.
Libur yang sebenernya ditunggu-tunggu oleh semua orang.
Sebenernya semula gw juga mengharapkan kedatangan hari libur ini.
Namun entah kenapa, sekarang gw malah membenci libur

Gw bukanlah orang yang punya segudang kegiatan anak muda di luar rumah.
Teman-teman gw terbatas untuk orang yang sering gw temui karena kegiatan tertentu atau dia bukan teman gw sama sekali.
Sedangkan gw bukan orang yang dapat bersosialisasi dengan akrab dengan orang-orang tertentu
Sehingga dapat dikatakan pergaulan gw terbatas dengan orang-orang yang gw kenal secara dekat
Dan bisa dibilang, tak banyak kegiatan hang out yang biasa dilakukan anak muda yakni, JJS bareng teman-teman dsb
Gw cenderung menutup diri gw.
Meski kadang gw mudah menceritakan sesuatu kepada orang-orang di sekitar gw.
Kebanyakan gw hanya menceritakan harapan-harapan dan pendapat, serta kejadian impulsive dan bukan sesuatu yang mendasar dan menjadi perhatian yang memakana jangka waktu lama.

Singkatnya gak ada yang tahu perasaan gw sebenernya, kecuali saat gw secara impulsive juga marah di depan mereka semua.
Dengan begitu, mingkin bisa dikatakan kalo gw memelihara seekor monster dalam diri gw yang bisa keluar sewaktu-waktu.
Mungkin selama ini gw sudah membenci tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar gw.
Mungkin selama ini meski gw membenci, tapi gw menganggap itu semua sambil lalu, tidak perduli dan mengendapkannya dalam hati.
Namun di berbagai sisi, kebencian itu terkalkulasi dengan baik dalam diri gw tanpa gw sadari.
Dan kebencian itu terus terulang tanpa gw sadari, karena gw sudah terlalu sering mengalami hal seperti ini dan membuat gw semakin tidak peduli dengan keadaan diri gw sendiri maupun keadaan di sekitar gw.
Itu pun terkalkulasi di dalam diri gw… Dan sekali lagi, semua terjadi tanpa gw sadari.

Pantaskah orang yang sebentar lagi menginjak umur 18 tahun masih bersikap impulsive?
Menurut gw sebenernya gak, tapi apa boleh buat, itu masih terjadi pada diri gw sendiri.
Gw membenci diri gw yang seperti ini.
Dan gw semakin menyadari keimpulsifan gw ini terjadi karena gw terlalu lama di rumah.
Katakanlah gw selama ini di rumah tanpa ada kegiatan di luar rumah.
Banyak menghabiskan waktu di rumah padahal biasanya gw lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah.
Gw semakin tidak terbiasa di rumah.
Setiap hari paling tidak gw marah satu kali karena tindakan bokap gw yang kadang tidak memahami situasi dan kondisi.
Setiap hari paling tidak gw marah satu kali karena kata-kata nyokap yang ingin menasehati gw yang gak pernah konsisten dengan tindakannya sendiri
Setiap hari paling tidak gw harus mendengar dua keluhan dari nyokap gw mengenai sikap bokap gw yang kadang kelewatan untuk orang berumur tua
Dan sekali lagi dengan ketidak konsistenan nyokap gw
Gw harus mendengar dia mengatakan bahwa kita harus memaklumi sikap bokap gw karena dia sudah tua
Di sisi lain, setiap saat gw harus mendengarkan peringatan-peringatan kekanakan yang disampaikan nyokap gw yang masih berusaha membuat gw menambah depresi.
Di sisi yang lain gw pun masih harus bertahan dari sikap bokap yang selama ini selalu menganggap gw seperti seorang anak kecil yang mempunyai wujud anak berusia 18 tahun.
Dan di atas semuanya gw harus menjadi seorang yang ceria, terlihat kekanakan, cuek, dan tidak tertatur di depan orang-orang yang selalu menambah masalah hidup gw.

Siapakah gw ini sebenernya?
Gw udah terlalu capek untuk hidup di dalam sangkar indah seolah hidup gw sederhana dan tak punya banyak masalah, padahal sangkar itu hanyalah sebuah gubuk reyot yang bisa rubuh setiap saat.
Kapan gw bisa lepas dan mempunyai hidup gw sendiri tanpa harus menutupi kehancuran yang ada dalam diri gw sendiri?

Rein

Senin, 21 Desember 2009

Irasonalitas

Mungkin bukan untuk pertama kalinya gw berpikiran seperti ini.
Mungkin gw telah berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kali memikirkan hal ini.
Hanya saja aku tak pernah sadar telah berapa kali aku memikirkannya.
Mungkin saja aku sebelumnya tak pernah sadar bahwa aku telah berpikir seperti ini.
Bukan mauku untuk berpikir sejauh itu.
Bukan mauku untuk menjadi seperti ini.
Bukan mauku untuk hidup seperti ini.
Aku tahu
Hidupku jauh dari kata imajinasi
Aku terlalu merasionalkan segala hal.
Aku tahu banyak hal di dunia ini yang irasional
Tapi aku terus mempertanyakan bentuk rasional dari kehidupan manusia
Aku memilih untuk jauh dari apa yang disebut Tuhan
Aku memilih untuk mempercayai apa yang nyata
Sekalipun ketidakrasionalan dunia ini masih tetap kupertanyakan
Aku memilih untuk memahami apa yang masuk dalam logika
Tanpa peduli tentang apa yang hanya imajinasi dan dongeng belaka
Tetap saja aku tak pernah bisa lepas dari kehidupan yang terus-menerus menunjukkan keirasinalitasannya.
Tetap saja aku hidup di dunia di mana logika dipertanyakan arah dan tujuannya
Bukannya aku tak pernah mau memimpikan cita-cita yang besar
Bukannya aku tak mau beridealisme dan mempunyai harapan
Namun ketidakrasionalan dunia ini yang telah mendidikku untuk menjadi manusia yang paham akan fakta dari suatu kehidupan di dunia yang terlalu banyak menjual mimpi
Dunia inilah yang menjadikan diriku makhluk apatis
Yang pada akhirnya menjadi manusia yang tak paham apakah maksud dan tujuan bermimpi
Tak paham akan idealisme dan harapan-harapan yang tak pernah terkabul
Yang memandang harapan hanyalah sarana membuang waktu tanpa hasil
Yang menganggap idealisme hanyalah sebuah cita-cita kosong yang tak membuahkan apapun
Yang melihat mimpi hanyalah sebagai keindahan yang tak pernah terealisasikan


Rein

Sabtu, 28 November 2009

I'll Stand By You

Oh why you look so sad
The tears are in your eyes
Come on and come to me now
Don’t be ashamed to cry
Let me see you through
Cause I’ve seen the dark side too

When the night falls on you
You don't know what to do
Nothing you confess
Could make me love you less

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you

So if you're mad get mad
Don’t hold it all inside
Come on and talk to me now
Hey, what you got to hide
I get angry too
Well I’m a lot like you

When you're standing at the crossroads
And don't know which path to choose
Let me come along
Cause even if you're wrong

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you
Take me in into you darkest hour
And I’ll never desert you
I’ll stand by you

And when, when the night falls on you, baby
You feeling all alone
You won't be on your own

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you
Take me in into you darkest hour
And I’ll never desert you
I’ll stand by you

Oh I’ll stand by you
I’ll stand by you

~vermillion92

Minggu, 22 November 2009

reasons why I love peter pan

I love peter pan
he is a brave young boy
he is creative
he is independent
he is confident with himself
he is free
he could do everything he want to do
he has no boundary
he has no rules
he never care what people say, cause he doesn't have to
he never grow up

I love peter pan
because I couldn't be like him

I love peter pan
because I'm just wendy

~vermillion92

Sabtu, 21 November 2009

layang-layang putus

ketika sebuah layang-layang....
diterbangkan ke angkasa oleh sang pemain
dengan senar yang diikatkan begitu rapih
ke bambu-bambu yang menjadi kerangkanya

Ketika sebuah layang-layang...
berada di angkasa
ditarik dan diulur
tak jarang ia tersangkut
tetapi ia tetap bertahan
demi sang pemain

Ketika sebuah layang-layang....
sudah lelah dengan semua itu
bolehkah ia melepaskan diri?
bolehkan ia memutuskan senarnya,
dan pergi kemana angin membawanya?

Ketika sebuah layang-layang...
mencari tempatnya...

Adakah tempat bagi sebuah layang-layang putus?

~vermillion92

iseng

karena sudah lama tidak mengisi blog
maka hari ini dengan penuh keisengan gw akan menulis hal2 ga penting
jadi, gw nulis blog kali ini murni sekadar keisengan belaka.
tidak ada motivasi lain untuk menulis blog selain iseng
karena gw emang lagi ga niat curhat or something like that.

jadi ini adalah tulisan ter-ga penting sepanjang sejarah blog ini berdiri.
cuma buat menuh2in blog aja
mumpung masih bisa nulis, masih ada waktu buat nulis ini blog,
makanya gw nulis, walaupun hasilnya cuma kalimat2 ga penting, ga punya inti dan tujuan.

-sekian-
-terima kasih-

~vermillion92

Rabu, 11 November 2009

To act like nothing is wrong

Many things happened in my life
Many kinds of incidents passed in my life
Many bad things happened
And make me couldn’t smile
But so many simple good things passed too
And try to make me laugh just a bit
In this world of uncertain
We need to act like nothing is wrong
Although our hearth want to scream
Although our hearth has taken away
Or our hearth is break
And maybe our hearth is bleeding
We still act like nothing is wrong
Just act
And didn’t show the true feeling of weakness
Act like nothing is wrong

Rein

Realita

Gw tw setiap orang harus mengalami masa jatuh dan bangun
Gw tw setiap orang harus mengalami kesedihan dan kegembiraan
Gw pernah mengalami saat-saat yang tidak menyenangkan yang membuat gw tak bisa tersenyum
Namun gw pun pernah mengalami saat-saat sederhana yang menyenangkan yang membuat gw tertawa hanya untuk alasan sederhana
Tapi apakah kebahagiaan, kesedihan dan masa-masa sulit harus datang bersamaan?
Gw gak pernah mengharapkan dunia gw sempurna dan gw akan bahagia seratus persen
Tapi setidaknya gw mengharapkan agar orang-orang di dekat gw tak perlu mengalami sesuatu yang tak menyenangkan
Idealisme gw hanyalah berharap orang-orang yang gw cintai tak perlu menderita
Namun kenyataan berkata lain
Dulu gw pernah kehilangan orang yang gw sayangi
Dan sekarang gw harus sekali lagi melihat orang yang gw sayangi menderita
Kadang aku ingin ikut membantu memikul penderitaan itu
Kadang aku ingin mencoba merasakan apa yang dia rasakan
Tapi pada kenyataannya aku hanyalah makhluk lemah yang tak bisa berbuat banyak
Entah apakah Tuhan adil dengan memberikan manusia akal budi namun manusia tetap lemah adanya?
Entah apakah aku sebagai manusia yang memang tak bisa menerima kenyataan dari setiap kejadian yang ada?
Atau aku hanyalah segelintir orang yang pesimis melihat kenyataan yang tertulis dalam hidup manusia?
Aku ingin ada perubahan
Aku berusaha berubah dari diriku sendiri
Namun tampaknya tak ada artinya
Dan idealisme ku hanya terkubur dan lenyap bersama waktu
Digantikan dengan kenyataan yang semakin menghimpit harapan-harapan yang mulai menjadi kosong dan tak bernyawa.

rein

Kamis, 05 November 2009

A Turtle

Turtle is well-known for it's slowness.
While everybody grows and become more skilled in what they do, I don't.
I still remain as turtle.
Slowly, try to make my step a little bit further, but, I always fell.
I'm nothing.
I wish, I can grow into a phoenix.
Just like everybody did.
They are phoenix flying freely on the sky.
Roaming the entire earth, flapping their wings to show their pride and dignity.
Showing off all their glories.
Not with me.
I still remain as turtle.
Looking up at the sky, wishing that I can be a phoenix.
But, I know.
I will never become one.

Tormented-Complex (TC)

Minggu, 01 November 2009

RE : Kenyataan

seiring dengan berjalannya waktu
aku juga merasakan hal yang sama
ketika kita sudah melewati sebuah garis
bernama "kedewasaan"
maka kita akan meninggalkan teritorial yang sudah lama kita tinggali
dan pergi mengarungi dunia yang berbeda

saat itulah sudah tak ada lagi waktu dan cara untuk kembali ke "masa kecil"
dan lebih sialnya lagi
kesadaran kita baru muncul di saat kaki kita sudah menginjak sang garis batas

yah, pada dasarnya ini semua hanyalah kesialan yang tidak dapat dihindari
mungkin juga ini hukuman atas dosa asal bagi semua manusia (kalau dosa benar2 ada
dan sekarang aku baru paham
"why Peter Pan never want to grow up"

~vermillion92

to Rein

thank you
for always being there when I needed
for your patient
for everything you give to me
i dunno what to say
i just can say thank you
i knew it's hard for me to tell the world when i'm not feeling good
but now everything has cleared
and there's no need to worry

thank you:)

~vermillion 92

For Vermillion92

I don’t know what happened in your class life at school.
But I do know that something has bother in your life.
I don’t know whether it’s a big problem or not.
But I do know that this make you feel upset and upside down.
I don’t know whether you want it or not.
But I’ll always be at your side, give a place for you to rest a bit, to comfort you, support you, and make you to forget your entire problem just for a moment.

I know what you feeling
You are anxious
You are furious
But you can’t say it out loud
But in front of me, you can
You can do anything that you want
You can be anything you want
You can act as who you are
No need to feel uneasy to me
No need to say sorry to me
No need to say thanks to me
Cause from your face
I know what you want to say to me


Rein

Kenyataan

Semula aku hanyalah seorang remaja eksentrik yang mendapat ilham dari tulisan-tulisan Soe Hok Gie, dan sedikit banyak ingin seperti dia… Aku ingin mati muda. Mati lebih cepat daripada orang lain, sehingga aku menjadi orang yang tidak menabur dan menuai dosa terlalu banyak.

Semula aku adalah seorang yang naïf dan berpandangan sempit. Aku mempunyai idealisme masa muda di mana aku ingin membuat orang-orang penting bagiku untuk bisa hidup bahagia baik materiil dan moril bila mereka ada bersamaku. Aku selalu menganggap itu ada cita-cita mulia. Aku tak ingin ada wajah sedih pada orang-orang terdekatku. Tanpa kusadari aku sendiri sedikit banyak mulai melukai diriku sendiri dan secara tak langsung melukai orang-orang di sekitarku dengan sikap dan pandangan naifku itu.

Pada awalnya aku hanyalah anak kecil yang menganggap diriku orang dewasa yang punya pandangan lebih luas dari orang-orang yang seumur denganku. Aku menganggap diriku mempunyai kualifikasi lebih baik dari kebanyakan orang-orang yang seusia denganku. Ternyata aku hanyalah seorang anak yang terlalu memandang lurus ke atas dan tak kusadari aku terjatuh dan terjerembab karena tak menyadari adanya batu jalanku.

Aku mulai meninggalkan idealisme masa mudaku. Aku mulai meninggalkan kenaifanku. Aku mulai berpikir lebih dewasa.

Namun yang kusadari di saat aku berpikir ini adalah saatnya aku menjadi lebih dewasa dan berusaha untuk yang terbaik, namun yang kusadari adalah kemunafikan yang tercipta pada wajah dewasaku.

Aku terjebak di dalam suatu dunia di mana kemunafikan menutupi segala hal. Aku kembali merindukan di mana aku bisa menjadi seeksentrik apapun, di mana aku bisa menggila, aku bisa beridealisme, aku bisa naïf dan tak memikirkan apa itu kemunafikan dan nilai moril dalam diriku.

Perlahan tapi pasti, kedewasaan mengikis moral dan nurani masa kecilku.


Rein

Kamis, 22 Oktober 2009

For Vermillion92

u know
u r more special than u thing u r
u r more knowing than u expected
u r one of the most precious things in my life
in the this cloudy sky, u r my reason to still struggle in this world
if there was no u in my life
everything had to be different

rein

Betapa Kotor Diriku Ini!

Aku kembali tersenyum di tengah kesuraman dunia
Aku merasa kalah
Tanpa daya
Dan hanya bisa menampilkan wajah
Seolah tak ada ‘apa-apa’ yang terjadi

Mungkin aku munafik
Tapi itulah kenyataannya
Tak mungkin hidup di dunia ini tanpa topeng kemunafikkan
Tanpa topeng kebohongan
Karena dunia ini adalah dunia yang pebuh kebohongan

Aku tahu
Kau berusaha mengungkapkan kebenaran
Namun apakah kita bisa hidup hanya dengan mengungkap kebenaran
Ada banyak hal yang tak perlu diungkapkan
Cukup kita simpan dan biarkan mengendap dalam pikiran

Kau berpikir aku tak peduli
Aku peduli
Aku ingin seperti dirimu
Tapi, ada beberapa hal yang tak bisa kuungkapkan dengan mudah
Aku sebenarnya iri denganmu
Kau bisa mengungkapkan perasaanmu dengan bebas
Kau bisa mengumbarnya begitu saja
Tanpa peduli apa pikiran orang-orang yang mengetahuinya
Tanpa peduli konsekuensi apa yang akan kau terima
Kau jujur
Dan itu membuatmu mempunyai banyak musuh
Tapi di mata Tuhan, kau jujur
Tak seperti diriku
Perlahan kotor oleh lumpur-lumpur kebohongan dan kemunafikan
Kau meradang dan menerjang dari rasa sakitmu
Sedangkan aku hanya menelan tiap pukulan yang diarahkan
Tanpa berusaha menlindungi diriku sendiri
Aku mau, namun aku takut
Aku adalah pengecut sempurna di dunia ini


rein

Rabu, 21 Oktober 2009

To rein

ada banyak keputusan yang telah kuambil dalam hidup ini
salah satunya untuk masuk ke negri awan
dan sekarang aku sadar
itu adalah salah satu keputusanku yang paling salah

ada banyak hal yang aku syukuri
salah satunya pertemuanku denganmu
yang membuatku melupakan kenyataan bahwa aku masih di negri awan
yang membuatku terus bertahan untuk melewati negri awan
yang membuatku bersyukur aku pernah hidup

kau lebih spesial dari yang kau sadari
kau telah membuat orang sekarat kembali merasakan hidup
kau telah memberikan banyak pelajaran hidup
janganlah berkecil hati
dan teruslah berjuang untuk dirimu
walaupun aku tahu, kau sulit memikirkan dirimu sendiri

~vermillion92

--

semakin aku merenung
dan tenggelam dalam diri sendiri
aku semakin sadar
semakin hari aku semakin rendah
satu tingkat mendekati binatang
aku telah membunuh perasaanku sendiri
dan bekerja menurut naluri
aku telah mengabaikan nurani
dan bertindak menurut hasrat
aku sempurna
sebagai pembohong
sebagai pengkhianat
sebagai manusia yang kehilangan kemanusiaannya

~vermillion92

Senin, 28 September 2009

Apapun itu

ada seroang pujangga berkata:
'ada waktu untuk merajut dan ada waktu untuk merobek'

ada seorang model berkata:
'dalam dunia fashion ada yang datang dan ada pergi'

dalam suatu ruangan:
'ada yang masuk dan ada yang keluar'

mungkin
bagiku sekarang adalah saatnya merobek
bagiku sekarang adalah saatnya pergi
bagiku sekarang adalah saatnya keluar

dan aku tak tahu
kapan aku harus merajut kembali
kapan aku harus datang kembali
kapan aku harus masuk kembali

hanya waktu yang dapat menjawabnya
~vermillion92

Suatu Malam, 9 September 2009

Pada suatu malam
Sembilan September duaribu sembilan

Aku tak sanggup melihatnya menderita
Tapi aku juga tak sanggup kehilangannya
Ia yang telah menjagaku sejak aku kecil
Ia yang telah menghiasi hidupku
Ia yang telah bersakit-sakit lebih dari 20 tahun
Ia yang sudah tidak kuat menahan beban duniawi

Airmataku jatuh tak terhankan

Aku tak menyangka ia pergi secepat ini
dan aku juga tak pernah menyangka
betapa besar ruang yang ditinggalkannya

Tetapi Tuhan Maha Adil
Telah memperhitungkan segalanya

Kini
Ia telah lepas dari penderitaan
Ia telah lepas dari rasa sakit
Ia telah lepas dari dunia fana

Pada suatu malam
Sembilan September duaribu sembilan

Selamat jalan Popo....

~vermillion92

Senin, 24 Agustus 2009

Another Stupid Day

24 August 2009
Hal ini terjadi saat hari sabtu, 22 agustus 2009. Saat itu merupakan hari libur yang cerah dan menyenangkan, namun menjadi kurang menyenangkan karena hari itu merupakan hari yang berat karena adalah hari pertama puasa.

Malam sebelumnya, aku tidur larut malam. Tadinya ingin mengerjakan tugas-tugas dan mencari bahan studi di internet. Tapi nyatanya malah chatting dengan teman dan mencari-cari hiburan lain di internet.

Jadi pada intinya, aku mengharapkan mendapat tidur yang nyenyak dan lelap agar esok paginya aku dapat mengerjakan segalanya dengan baik. Namun ada sebuah badai topan menghadang semua rencanaku…

Pkl. 02.30, terdengar suara sayup-sayup dari kejauhan. Tadinya aku berusaha untuk tidak peduli dengan suara-suara ini. Namun pada akhirnya suara ini semakin mendekat dan akhirnya malah bertambah keras.

Pkl. 02.31, mulai menyadari ada sesuatu yang terjadi di luar rumah, namun entah apakah itu. Masih berusaha untuk kembali tidur, namun merasa terganggu dengan suara sialan itu.

Pkl. 02.31.30, menyadari bahwa ada sekelompok orang yang lewat di depan rumah, sambil memukul-mukulkan kayu dan berteriak dengan suara lantang, “SAHUR!!! SAHUR!!!!” dan sirnalah keinginan untuk tidur kembali karena aku sudah terjaga sepenuhnya dari tidur yang lelap…

Pkl.02.32, gerembolan manusia penyiksa tidurku telah pergi, suara itu sudah semakin menjauh. Hati berharap agar mereka tak lewat lagi di depan rumah… Namun terdengar suara lain dari apartemen di depan rumah….

“SAHUR!!! SEMUA SAHUR!!!!” Speaker apartemen yang biasa dipakai untuk car call sekarang malah dipakai untuk membangunkan orang di sekitar apartemen dan penghuninya untuk bangun dan makan sahur!!!!

Timbullah rasa benci yang amat sangat di dalam hati. Ingin rasanya menghardik manusia-manusia yang tidak beradab dan menganggap bahwa seluruh penghuni rumah di kompleks saya semuanya ikut puasa. Namun kemarahanku pun semakin ditelan oleh kelelahan akibat online semalam. Tak kurang dari 10 menit kemudia aku kembali jatuh tertidur dan pergi menuju ke alam mimpi.

Pkl. 06.00, aku bangun dari kelanjutan tidur yang singkat. Dan menyadari bahwa aku tak bisa tidur lebih lama lagi, atau kepalaku akan pusing. Kuputuskan untuk melanjutkan pekerjaanku yang semalam tertunda. Aku harus membuat presentasi dalam bahasa Jerman untuk lomba.

Pkl.06.05, aku di depan komputer dan online sambil membuka-buka beberapa situs pembelajaran bahasa jerman, berharap ada satu dari sekian website itu ada yang menarik dan dapat diambil sebagai refrensi…

Pkl. 06.10, menyadari bahwa sudah tak ada situs yang bisa dijadikan refrensi. Dan berpikir untuk menyudahi pencarian dan terus online untuk kepentingan pribadi…

Pkl. 08.00, tak menambah apapun pada animasi untuk presentasi dan malah bertambah bingung untuk mencari bahan apalagi. Kebingungan yang dialami juga didukung dengan sakit kepala akibat tidur yang tidak nyenyak. Memutuskan untuk berhenti Online dan menyerahkan komputer ini ke tangan kakak untuk digunakannya bermain… Di sisi lain membuat makanan untuk dimakan sebagai sarapan, setidaknya aku bisa membuat pasta untuk dimakan bersama-sama.

Pkl.09.00, memutuskan untuk bersiap-siap sebelum nanti pergi les Jepang pada pukul 10.30. selain itu mulai mengumpulkan niat untuk pergi mandi…

Pkl. 09.15, masih belum mandi, namun nasib sial menghampiri. Di saat nyokap sedang pergi, kakak dari nyokap datang ke rumah. Setidaknya aku harus bertatap muka dan menggantikan posisi orang yang dicarinya (nyokap). Dan tante pun mengajak ngobrol.

Pkl. 09.45, berusaha menyudahi pembicaraan… Berkilah bahwa mau mandi.

Pkl. 10.00, berangkat pergi untuk les Jepang (pergi lebih pagi karena harus naik angkot)

Pkl.12.15, tiba di rumah dalam keadaan sehat walafiat… Langsung makan siang karena didorong oleh rasa lapar yang tinggi…

Pkl. 13.00, Berusaha melanjutkan presentasi… Berusaha berkonsentrasi pada pekerjaan dan berharap agar bisa selesai pada hari itu juga….

Pkl. 14.00, membuka facebook dan menyadari bahwa senin ada ulangan Kewarganegaraan. Di sisi lain menyadari sebuah kebodohan luar biasa yang telah dilakukan. Yakni, meninggalkan buku cetak Kn di locker sekolah….

Pkl. 14.00.01, membuat keputusan yang putus asa dengan menelepon seorang teman, berharap dia bisa memfotokopikan halaman yang harus dipelajari. Dan menyerahkan fotokopian itu pada saat bertemu di gereja..

Pkl. 14.05, menelepon teman yang dimaksud dan berbicara dalam keputusasaan….
Pkl.14.06.27, teman yang dimaksud belum dapat mengkonfirmasikan kehadirannya di gereja esok hari namun menjanjikan kepastian secepat yang dia bisa.

Pkl. 17.00 terus online dan menyelesaikan tugas presentasi dengan baik dan langsung dikirimkan kepada orang yang bersangkutan…

Pkl. 17.26, mendapat telepon dari teman yang dimaksud. Menyuruh aku untuk berada di gereja sekitar pkl. 18.00-19.00, karena dalam perjalannya menuju suatu tempat, dia dan keluarganya akan singgah di dekat gereja….

Pkl. 17.45, langsung ngacir ke gereja karena takut kenihilan angkot terjadi akibat adanya waktu buka puasa.

Pkl. 18.00, tiba di gereja dalam keadaan sehat walafiat. Mencari tempat nangkring yang enak, namun pos satpam ternyata penuh sehingga memilih nangkring dekat panti asuhan.

Pkl.18.15, hari semakin gelap dan semakin aku sadari bahwa aku tidak sendirian dalam kesunyian malam, karena ternyata banyak nyamuk yang menemani diriku…

Pkl. 18.20, memutuskan untuk pindah tempat nangkring ke tempat yang lebih masuk akal, yakni gedung paroki yang terang oleh lampu dan mungkin tidak ada nyamuknya.

Pkl.18.20.30, tiba di tempat yang dimaksud, ber-sms dengan teman yang dimaksud, dan menyadari bahwa tempat ini sama banyak nyamuknya dengan tempat sebelumnya…

Pkl.18.30, bercumbu dengan nyamuk secara terus-menerus karena gak punya teman gobrol (kecuali teman sms)

Pkl. 18.45, berusaha untuk sabar dengan keberadaan makhluk-makhluk penghisap darah di sekitar gw. Dan mendapat kepastian bahwa teman yang dimaksud akan segera sampai.

Pkl. 18.50, lepas dari cengkraman makhluk-makhluk tak berhati itu dan mendapatkan fotokopian berharga itu. Langsung pulang ke rumah tanpa basa-basi lagi. Dan mengucap syukur atas kebaikan teman yang dimaksud…

Although, it’s one of my bad days that I ever experienced. But thanks to my friend, Maura that wanted to help me to get something that I forget…
A lot of thanks of course….

Rein

Kebahagiaan

24 August 2009

Kebahagiaan terbesar adalah tidak dilahirkan ke dunia ini, yang kedua adalah mati muda. Namun yang paling menderita adalah mereka yang hidup hingga tua dan kemudia mati.

Selama aku masih hidup di dunia ini, sakitilah aku lebih dalam lagi.
Dan anggaplah semua yang telah kulakukan adalah suatu kesia-siaan.
Katakanlah bahwa kau menyesal melihat keberadaanku.
Sadarilah bahwa aku tidak berharga di mata kalian.
Tutuplah mati kalian agar tak menyadari kehadiranku.
Dan sakitilah aku lebih dalam lagi.
Lebih dalam dari sebelumnya agar aku merasakan bahwa sakit ini merupakan pemuas nikmatku.
Dan merupakan hasrat terbesar untuk terus disakiti.

Rein

Merasakan ketidakpastian

16 august 2009

Dua sisi dalam diriku kembali bertentangan. Aku kembali terjerumus dalam ketidakpastian. Semua yang ada di sekelilingku tak lagi dapat membantuku untuk memutuskan sesuatu, yang ada hanya membuatku semakin terjerumus ke dalam kebimbangan yang tiada akhir.

Aku tak lagi dapat mengenali siapa diriku yang sebenarnya. Seolah diriku yang dulu dan penuh dengan kepastian menguap dalam keputusassaan. Dan tak lagi bisa ditemukan hingga detik ini.

Rein

Selasa, 18 Agustus 2009

Neraka

Aku tak pernah sekalipun membayangkan akan hidup di neraka,
masuk neraka, bahkan melihatnya pun belum pernah.
Aku dibesarkan untuk memandang bahwa neraka adalah tempat orang jahat
dan surga adalah tempat orang baik.

Ajaran itu membuatku menarik suatu kesimpulan,
surga adalah baik dan neraka adalah jahat.

Kini, aku bertanya-tanya,
semudah itukah menghakimi baik dan jahat?
Jika di dalam kebaikan ada kejahatan, apakah surga masih tetap menerimanya?
Jika di dalam kejahatan ada kebaikan, akankah tetap dikirim ke neraka?
Bagaimana kita bisa tahu itu neraka atau surga?

Mungkin, aku memang harus ke neraka. Mungkin, aku memang harus merasakan apa itu neraka. Mungkin, dengan mengalami neraka itu sendiri, aku bisa kembali menemukan bagian diriku yang hilang.....

Mungkin, memang hanya dengan memahami neraka itu sendiri, kita baru mengerti apa itu surga....

~vermillion92

Rumus Cinta

sayang tambah sayang = be2 saling cinta
sayang kurang sayang = 2 cinta sia-sia
cinta tambah cinta = be2 cinta cintaan
cinta kurang cinta = waduh, be2 saling selingkuh

Mari menghafal trigonometri dengan rumus cinta!!!
(orang yg stress abis ul integral)
~vermillion92

Minggu, 09 Agustus 2009

Not titled yet

09 august 2009
Sudah semalaman hujan ini tak berhenti, hingga pagi menjelang dan siang pun datang, matahari tetap enggan menunjukkan sinarnya. Seolah memberi kesempatan pada hujan untuk memuaskan hasratnya yang selama ini terbelenggu oleh teriknya matahari.

Sudah selama itu pula aku terus berpikir, bertanya, dan mulai mencari kebenaran. Sudah selama itu aku berkutat di balik kesengsaraan akan apa yang terus mengganggu benakku. Dan seolah menggambarkan kesuraman yang ada dalam diriku, hujan pun terus turun tiada ampun.

Aku masih meringkuk di balik selimut tebalku, masih mempertanyakan kenapa aku harus hidup di dunia yang tidak adil ini. Aku enggan meninggalkan kasurku yang hangat dengan selimut, merasa hanya di tempat inilah aku merasa aman dari segala beban pikiran. Namun nyatanya, semua masalah itu masih menghantuiku.

Tak semudah itu aku melupakan apa yang seharusnya aku lupakan. Tak semudah itu menghapus bayangnya dari benakku. Dan tak semudah itu pula melupakan ketidakadilan yang kuhadapi dari sebuah kenyataan hidup.

Aku merasa dunia ini sudah semakin membusuk, aku tak bisa bertahan lagi untuk tetap hidup di dunia seperti ini. Buat apa lagi aku merasa terus menderita dalam dunia yang sudah membusuk. Semakin cepat aku pergi dari dunia ini, ataupun semakin cepat dunia ini berubah maka semuanya akan menjadi lebih baik.

Aku sudah tak percaya pada Tuhan. Aku sudah tak percaya pada dia yang seharusnya dapat kupercaya. Aku sudah tak percaya pada segala kenyataan.

Aku adalah diriku. Tak kurang dan tak lebih. Aku, hanyalah aku, tak ada siapa-siapa lagi. Aku hidup hanya untuk diriku sendiri.

Rein

Sebuah Pemikiran

9 August 2009

Setiap orang mempunyai sebuah idealisme. Dan kadang menjadikan idealisme itu menjadi tujuan hidupnya.

Saat kita masih menjadi seorang anak kecil, kita tak menyadari bahwa apa yang kita harapkan dapat menjadi sebuah kenyataan.

Ada orang yang mampu mewujudkan idealisme masa kecilnya menjadi sebuah kenyataan. Namun ada orang yang tak mampu mewujudkannya. Dan seiring dengan waktu wujud idealisme itu berubah sesuai dengan realita yang dihadapinya.

Namun tak seorangpun membayangkan suatu keadaan ideal yang menyulitkan dirinya sendiri.
Tapi pada kenyataannya, banyak sekali hal yang tak bisa kita capai seiring dengan waktu yang berjalan. Perlahan tapi pasti manusia mulai meninggalkan idealisme dan memandang pasrah pada kenyataan yang ada.

Kemanakah semangat untuk mewujudkan idealisme yang kita miliki? Idealisme itu bukanlah sesuatu yang patut kita buang begitu saja. Idealisme tak akan salah, karena idealisme yang kita inginkan merupakan sesuatu yang terbaik bagi kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Mengapa manusia tak mau memperjuangkan idealismenya? Meskipun idealisme itu ditentang oleh sejumlah orang, namun kita pun membela orang-orang lain yang berpandangan sama dengan kita. Ini bukanlah masalah siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun ini adalah masalah siapa yang bisa mempertahankan cita-cita dan harapan.

(terinspirasi dari kata-kata Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran)
Rein

Running at the dark night

7 August 2009

At the dark of the night
I can see the light that I can’t see in the day light
It’s the light from the moon
Crimson moonlight

When I see the moon
I feel strange
The moon show the true feeling in my heart
And I think; only moon can show it to the world
That my heart is full with sorrow and sadness
Loneliness with the sleepless dream

Rein

Upside Down

7 August 2009

My world is upside down
I don’t want to do a lot of things
But I need to do it
And people around me start pushing me

This is not what I want
This is not the way it is

I can see that I have no future
I can see that my life is full of sin
And I need to pay for those things

Rein

Crimson Moon

05 august 2009

When I saw a crimson light moon at the sky
I remember about the hatred that is marked in my heart.
Possessed all my sins to my memory.
Want to scream but I can’t
Want to die but I can’t

Crimson moon
Red like my blood
Like the hatred deep inside my heart
Like a flame
That will never gone off


Rein

Sabtu, 01 Agustus 2009

What's Happening?

I'm away.
When I read this...
I don't know what to say, guys.
Because I'm having my problems too here...
I might not be able to help you, guys.
But...
Reading this...
Somehow, it bothers me.
I don't know anything.
Reading this make me feels sad too.
So...
Good luck there.
Hope both of you can solve the problems.
Man...
Wish I know more...
Wish I can help...
Also...
Wish I can face my problems by myself...

Tormented Complex (TC)

Freedom

July 29, 2009

Someone told me (I mean Vermillion told me) that I need a time just for myself.
A time that I can enjoy myself.
A time that I can do anything that I want.
Maybe she’s right, I need to have a seat somewhere, drink a cup of premium tea, look at the sky so blue, and not thinking about something that always bothering me.

She said to me that I’m too kind to everyone around me.
Is that true?
Sometimes I have a feeling that I’m not a good person.

Rein

Screaming in the middle of night

July 29, 2009

Serasa hati ini ingin berteriak sekeras-kerasnya. Hanya untuk mengeluarkan emosi yang tak terbendung lagi dalam hati. Namun bibirku kelu. Yang keluar dari mulutku hanyalah sebuah rintihan dan jeritan tanpa suara. Dan hatiku pun tak sanggup lagi menanggung semua ini.

Aku tak ingin semua ini terjadi. Apa yang kualami tiap hari tak bisa mengembalikan senyum ketulusan yang dulu kumiliki. Yang ada hanya senyuman yang menutup getir dalam hati ini.

Aku tak lagi menjadi seperti aku yang dulu. Yang mempunyai kebebasan yang indah. Dan bisa melakukan segala hal dengan sepenuh hati dan dengan senyum yang positif.

Sekarang aku layaknya sebuah boneka. Bila sekeliling menginginkan aku untuk tertawa, maka aku akan tertawa. Bila sekeliling menginginkan aku untuk menangis, maka aku akan menangis.

Dan aku pun semakin kehilangan emosi yang semula ada dalam diriku. Aku semakin kehilangan siapa diriku sebenarnya dan untuk apa aku hidup. Hati yang membeku ini sudah menjadi sekeras batu dan mengkristal seperti sebuah intan.

Dan akupun bertanya siapa yang dapat mengembalikannya seperti semula????

Rein

Enough to say

July 29, 2009

It’s enough for you to say that you adore me
I know what’s deep in your heart
I know that you never love me anymore
I know that you want to leave me
I don’t need that kind of look
Think that you care of me
Just making me sick this time

I didn’t need you anymore
Leave me alone
Alone
At don’t think of looking back
Just to look for my pain
Let this pain bear inside of me
And let me feel that kind of feeling alone
So you don’t have to care me anymore

Rein

Jumat, 31 Juli 2009

I don't like it

actually i don't like this kind of life

full of boredom
and full of emptiness

for vermillion
i don't know what happen to you in this time
but i think you need to cheer up

you're strong, right???
hope you can go through your problems....

rein

Nb: i will post my pending posting tomorrow

Jumat, 17 Juli 2009

War child (the cranberries)

Who will save the war child baby? Who controls the key?
The web we weave is thick and sordid, fine by me
At times of war, we're all the losers, there's no victory
We'll shoot to kill and kill your lover, fine by me

War child, victim of political pride
Plant the seed, territorial greed
Mind the war child, we should mind the war child
I spent last winter in New York, and came upon a man
He was sleeping on the streets and homeless,
he said "I fought in Vietnam"
Beneath his shirt he wore the mark, he bore the bark with pride
A two inch deep incision carved, into his side

Who's the loser now, eh?
Who's the loser now, eh?
We're all losers now
We're all losers now

~vermillion92

->turut berduka cita atas peristiwa bom JW Marriot & Ritz Carlton

Kamis, 16 Juli 2009

next step

I've decided
to move on
and leaving you behind
and I swore to myself
not to cry
'coz you're not worthy enough to have my tears

~vermillion92

Can't go back Can't move on

I tried to survive
but the ground is too weak
there's a quake and it's starting to break

I tried to swim
reaching to the shore
but tornadoes came
and i was rushed out

I can't go back
nor move forward and live on
my heart has broke
my mind has lost

I tried to fly
up upon the sky
but i fall without my wings

I can't go back
nor move forward and live on
my heart has broke
my mind has lost

I can't go back....
I can't move on....

~vermillion92

Rabu, 15 Juli 2009

(not titled yet)

I don’t know who has started it
Light the fire between us
That burns the connecting bridge
Making a great cliff upon

Nobody knows who had started it
All I knew
That this must be ended soon

When will this fire run out?
How to fix the connecting bridge?
Who want to fix it?
~vermillion92

Tired

I’m tired
Because I have been working for a long time
Without rest
I have been thinking too much
And now I need to stop
I have been waiting too long
And now I can’t bear it anymore
~vermillion92

Minggu, 12 Juli 2009

Holidays

Yah, jadi ceritanya....

Gw ikut rombongan ibu2 daerah rumah gw untuk pergi ke Pelabuhan Ratu.
Sebenarnya semua itu baik2 saja.

Namun setelah kita sampai di hotel yang udah di booking oleh salah satu ibu2 yang udah berbaik hati mau booking buat kita.
Ternyata aslinya itu hotel adalah "Love Hotel".

Dengan nama lain hotel mesum....
Jelas aja mesum
Udah gelap!
Lampu malah ada yang mati!
Kamar mandi terbuka (lu bisa liat orang mandi di bathtub padahal lu lagi tidur2an di tempat tidur).
Shower tanpa tirai atau pintu.

Naas nasib gw.


Udah gitu
you know lah
namanya juga ibu2

wisata tanpa belanja rasanya hampa
begitu kata mereka

Bagi gw hidup untuk belanja
namanya neraka

gak baik buat kesehatan gw

jadilah gw kayak orang goblok


Selaen itu
ada ibu yang nyaris membuat gw naek dara dan pengen gw tabok

udah tau namanya pergi rame2
eh, dia maksa pergi ke satu tempat tanpa nanya ke yang laen mau ikut ke sana atau gak
Bagus kan!!!
Hampir aja gw naek darah liat dia marah2 di depan nyokap gw dan beberapa ibu2 laennya.
Sumpah pingin gw gampar
Bisa2nya pergi bareng gitu masih egois.

Huehehehehehehe

Malemnya di pelabuhan ratu
gw maen kartu ma anak2 SMP se lingkungan gw

eh udah gitu pas mau balik ke kamar

Banyak cwe lagi nunggu cowo2 kesepian di hotel gw
Tenyata tempat karaoke hotel gw itu adalah bar terselebung mereka
TAik!!!
Berisik setengah anjrit!!!
Udah mana pake ada banci lagi!!!

Sial


REin

Living in the World Without You

from The Rasmus

It's hard to believe that it came to this
You paralyzed my body with the poisoned kiss
For 40 days and nights I was chained to your bed
You thought that was the end of the story
Something inside me called freedom came alive
Living in a world without you

You told me, my darling
Without me, you're nothing
You taught me to look in your eyes
And fed me your sweet lies

Suddenly someone was there in the window
Looking outside at the sky that had never been blue
Ah, there's a world without you
I see the light
Living in a world without you
Ah, there is hope to guide me
I will survive
Living in a world without you

It's hard to believe that it came to this
You paralyzed my body with the poisoned kiss
For 40 days and nights I was chained to your bed
You thought that was the end of the story
Something inside me called freedom came alive
Living in a world without you

You put me together
Then trashed me for pleasure
You used me again and again
Abused me, confused me

Suddenly naked I run through your garden
Right through the gates of the past and I'm finally free
Ah, there's a world without you
I see the light
Living in a world without you
Ah, there is hope to guide me
I will survive
Living in a world without you

It's hard to believe that it came to this
You paralyzed my body with the poisoned kiss
For 40 days and nights I was chained to your bed
You thought that was the end of the story
Something inside me called freedom came alive
Living in a world without you

It's hard to believe that it came to this
You paralyzed my body with the poisoned kiss
For 40 days and nights I was chained to your bed
You thought that was the end of the story
Something inside me called freedom came alive
Living in a world without you

Ah, there's a world without you
I see the light
Living in a world without you
Ah, there is hope to guide me
I will survive
Living in a world without you
Living in a world without you
Living in a world without you
Living in a world without you
Living in a world without you


Rein

Senin, 06 Juli 2009

A Shoulder To Cry On

*Guys, no matter what the future bring us
*no matter what we're going to pursue
*i want you to know
*that i'll always try to be like this

A Shoulder To Cry On (Tommy Page)

Life is full of lots of up and downs,
And the distance feels further when you're headed for the ground,
And there is nothing more painful than to let you're feelings take
you down,
It's so hard to know the way you feel inside,
When there's many thoughts and feelings that you hide,
But you might feel better if you let me walk with you
by your side,

And when you need a shoulder to cry on,
When you need a friend to rely on,
When the whole world is gone,
You won't be alone, cause I'll be there,
I'll be your shoulder to cry on,
I'll be there,
I'll be a friend to rely on,
When the whole world is gone,
you won't be alone, cause I'll be there.

All of the times when everything is wrong
And you're feeling like
There's no use going on
You can't give it up
I hope you work it out and carry on
Side by side,
With you till the end
I'll always be the one to firmly hold your hand
no matter what is said or done
our love will always continue on

Everyone needs a shoulder to cry on
everyone needs a friend to rely on
When the whole world is gone
you won't be alone cause I'll be there
I'll be your shoulder to cry on
I'll be there
I'll be the one you rely on
when the whole world's gone
you won't be alone
cause I'll be there!

And when the whole world is gone
You'll always have my shoulder to cry on....

~vermillion92

Jumat, 26 Juni 2009

Questioning

June 19, 2009

Let’s say, I have through my hard time. I have got it through. But now, I think I’m living in this world with no reason. Say that I lose my purpose of being a human. I live in this world with no purpose.

I think I fight for nothing. I struggle in this life for what? I don’t even know.

I’m not happy or sad. Not crying or laughing. No regret or grateful.

Maybe I just feel lonely. What reason? For someone who went away? For someone who now in other country? I still have many friends that can fill up my life. I still have family that can support me all the time. Why I must feel this lonely?

Maybe I just lose my emotion. Maybe I just get bored with all of these things. Maybe…

But I still am searching for a reason. Or maybe I need to go away from this world?

I can’t sing, “And the reason is you.” Cause there’s was no one I adore to.
I can’t sing, “And I give up forever to touch you.” Cause I have no one to love from the deep of my heart.
I can’t sing, “What can I do to make you love me?” Cause I can’t do anything now.
I can’t say, “I have a heart to give to you.” Because I think I don’t have heart anymore to give.
I can’t say, “You’ll be in my heart.” Cause there was no you.
I can’t say, “Life is wonderful.” with no purpose.

Maybe I just can sing, “Living in the world without you.” Cause there was no you.
Maybe I just can sing, “Where do we go when we die.” Cause I don’t even know where
Maybe I just can sing, “I will runaway.” Cause I have no choice.
Maybe I just can say, “Kill me now.” Cause the boredom is killing me.
Maybe I just can say, “I’m nothing.” Cause I’m not human or anything, I’m just nobody.
Maybe I just can say, “Leave me alone.” Cause your existence make me unconscious.

Rein

Jumat, 12 Juni 2009

A Fool

This late night...
I can't sleep again...
Just tried to open my wounds again in the past.
Hope he will be there for me, but now he already hate me...
It always will bleed forever...

Tormented Complex (TC)

Blood and Tears

I wonder…
These days, I spent half of the day crying.
How many nights have I spent just for sobbing?
I wonder if tears could dry and replaced by blood.
This afternoon, I did a really silly thing.
I try to commit suicide and make it look like an accident.
It’s really silly, I must say.
I locked myself in the room; shut the door and windows tight.
Hoping I will die because lacking of oxygen.
I slept there, hoping that when I wake up, I’m already in hell.
It didn’t work, shamefully…
I wonder when I will be healed.
Because I really feel frustrated.
I pretended to be happy to make other people happy.
Because people never know that I’m bleeding inside.
No one can heal it, I believe that.
Why is it so hard to hold tears back?
I don’t know why I keep shedding tears.
Why they don’t turn into blood?

Tormented Complex (TC)

Stupid Things

Thursday, 11th June 2009, 14:39

Stupid Things

I went to school this morning.
Last night, I only slept for around 3 hours.
Today, I went to school really exhausted and felt so sick.
Again, I was disappointed.
Now, I’m really sure that everyone has left me.
I think I have acted like a pure asshole these days.
That makes senses.
Because that is what I want and what I have to do.
People always hate me and I think it’ll be fine if I add several more people to that category.
I think my school, for these days, really forces us to do unimportant thing.
If I can skip school, I’ll skip it.
For what?
It’ll be better if I stay home.
Doing nothing, just fooling around.
My school is having some kind of training for these three days.
Today, the trainer asked us to run to get a post-it on the paper.
I slipped and fell.
Well, maybe because one student tripped me down.
I fell and even hit my friend under me.
I just realized that my feet are hurt.
Maybe due that stupid accident.
Just put some medicine on it.
Maybe I sprained it…
Now, I even lazy to walk around the house…
Because every time I walked, I will look like a limp!
Still waiting here…
Where the hell is someone who can understand me?
Never feel really alone like this before…
But, that’s great!
Now, I can really be what I want to be!
I’m tired to always sacrifice for others.
While the others never at least show their appreciation to me…
Please stop pretending…
For RP, I’m tired that you always following me.
I’m tired of your extra attention.
I have my own life and I hope for the last time, leave me alone and let me finish my problem alone.
Just do your own business and stop being a busybody.
Stop sticking your nose on my problems.
I’m tired of having you around.
There are times that I need you to leave me alone.
I have been disappointed for many times.
Please think about my difficulties and circumstances.
But, it’s useless…
Because you never know and you will never understand.

Tormented Complex (TC)

Kamis, 11 Juni 2009

Things That Popped Out in My Mind

Can’t sleep tonight.
Although I have school tomorrow and it’s almost 2 o’clock in the morning here.
Why a friendship ends?
Some people maybe have their own good reasons.
Maybe they got backstabbed or being framed and so on and so forth.
But, me?
It’s because 300 thousands rupiah.
Silly damn reason.
I really don’t want to go to school tomorrow.
Lots of thing still bothering my mind.
Usually, at this time, I’ll run to my room and take a comic, which usually are effective as the remedy.
Or maybe playing game, which usually can distract my mind.
But, I have betrayed them.
So, I got no reason to run back to them, because I have turned my back to them.
I’m really, really, really alone now.
No one can comfort me now.
Tomorrow will turn out bad again.
Like always…
Hell everyday everywhere every time.
I’ll turn out crazy soon!!!!
No wonder I got much white hair recently.
Getting old here…
Darn it…
I’ll be trapped between genius people again tomorrow!!!
ARGGGHHHHH!!!!
Don’t have any idea what should I do!!!
My incapability blocking me again…
Why God created a human with so many flaws like me???

Tormented Complex (TC)

Selasa, 09 Juni 2009

TC's Bedtime Story

Once upon time, there was a little girl.
At first, she was really happy.
She lived in a happy family and all her wishes always be fulfilled.
Somehow, her relatives grew dislikes on her and they started to talk about her behind her back.
They managed to persuade the parents and that girl became exiled in the family.
The parents planned to throw the girl away.
They said to the little girl “Let’s go for a holiday!”
The little girl excited, she was very happy.
On the road, she fell asleep, dreaming about good things that might happen on the holiday.
But suddenly, the dream turned into nightmare and she jolted from her sleep.
She looked around and questioning herself “Where am I?”
She was in the middle of nowhere.
She discovered some food and her favorite doll laid on the ground beside her.
There was a letter too there.
“We will pick you up someday.”
So, the little girl waited.
Tried to survive the harsh nature, a strange place she never had been before.
One day, she almost got bored of waiting.
She could only talked with her doll and did nothing except waiting for her parents to pick her up.
Suddenly, a girl passed by, asking her what she was doing.
She said, “I am waiting for my parents.”
The strange girl found out about the letter and she laughed at her.
“Are you stupid? Your parents had left you! Why you still wait for them here?”
Then, the girl asked the little girl to come with her and so she did.
The lonely little girl could smile again after a long time, she felt lucky for having a friend like the strange girl.
They started on a journey.
One day, they camped on the side of the road.
The little girl dreamt again about the wonderful journey that she had with the strange girl, smiling in her sleep.
The next morning, she woke up.
The strange girl had gone.
She even took away all her food supplies!
The little girl felt tricked and she really mad because of that.
But, she said to herself, “What’s the point thinking of it? Let it go!”
Then, the little girl started on her journey again.
Now, she was alone again.
She ate all she could find on the road.
She was really lucky if she could find a fresh fruit that fell from the tree.
The worst is a dead rat on the road or even some leftovers.
One day, she discovered a small wood house.
A small hope grew in her heart again.
She knocked at the house and a nice looking woman opened the door for her.
The woman provided her with shelters and food.
There, she felt like she was back in her home with her beloved mother.
After a few days, the woman started to show her true intentions.
The woman forced the little girl to work really hard and served her.
The little girl did what she ordered the woman ordered her to do.
She tried to serve the woman with all she had without complaining.
One day, the woman gave the little girl a little leftover from her dinner.
Before the little girl ate it, she fed the small cat in the woman’s house.
She was really surprised that the cat writhed in pain and died after ate the food.
She discovered that the food was already been poisoned.
Broken hearted again, she ran away from her house.
She was on a journey again, living a life like a stray cat again.
She asked her doll on one random night, “Little doll, could we put our faith to other people?”
After quite a long journey alone, she found another girl.
The girl was picking ripe apples from the tree.
The girl saw the little girl and she smiled to her.
She said, “Are you alone? Let’s come to my village!”
Of course, the little girl filled with joy after heard that.
So, both of them walked to the village.
The girl’s family welcomed her and took the little girl as their daughter.
The little girl lived a happy life for a moment until one incident occurred.
Some villagers started losing their precious things.
They started grew suspicious to the little girl and even accused her as the thief.
One of them said, “This never happened before you came!”
The villagers started to throw stones to the little girl.
The little girl looked hopefully to her new family, hope that they will save her from a sin she never done.
But, all of them turned their back on her.
Nobody stood on her side.
So, the little girl was forced out from the village.
With blood on her face and wounds everywhere on her body, she continued her journey.
Not long after that, winter came.
All trees died and she couldn’t find any fruits.
Even it’s really hard to find dead rats on the road.
Slowly, the little girl grew weaker.
No food, no drink, no shelter.
One day, there was a snowstorm and she fell down to the ground.
With her last consciousness, she looked around and she realized where she was.
She held her doll tight and said to the doll weakly, “See? It’s the place where mommy daddy first threw us…”
She licked the snow under her, hoping it will quench her thirst a little bit.
Indeed, the snow melted in her mouth and became water.
“I never know that water tasted so delicious…”
She closed her eyes and started to dream.
After that, she fell asleep for eternity.

Every time a random stranger passed that road, he or she could see a small skeleton with a small shabby doll beside it.

Fin.


The morals…
Hmm…
Think for yourselves…
Wow…
This is the first time I finish writing a story!

Tormented Complex (TC)

Donna Nobis Pacem

I lost my only hope.
So, I think I’d better face reality than keep contemplating about things.
Just heard something from somebody.
Kinda break my heart.
Well, actually it’s my fault to put much hope to people around me.
I hate everybody and everything now.
Man, why I never come to realize about this thing.
Maybe it’s the time for me to make great changes and re-shape myself.
This is the first time that I throw my tantrum to thing that I like doing the most.
I hate Capcom.
Well, this sounds really stupid.
I hate it for letting me grow fanatic to video games.
I hate it for persuading me keep buying stupid things.
I hate it for forcing me buy an expensive black box at my home.
I hate it for giving me false hope and stupid dreams that I can work there someday.
I hate it for making me get disappointed today for just some stupid reasons.
Also, I hate everybody now!
Man, this stupid headache is bothering me.
Come to your senses that you will never find anybody that understands you!!!
I went into a wrong school.
Damn…
Where the hell is the place where I can find peace?
Just in several weeks, I’ll get my holiday.
At least, peace in my home.
Well, not really.
At least, my house isn’t really crowded like school.
I can stay at my room.
Maybe because I’m sleepy, I started to say nonsense things.
Time for changes…
So, from now on, let’s try becoming somebody that all people like.
I need to become a “real” girl.
I should care more about the pimples in my face than my comic books.
I should care more about manicure, pedicure and going to salon rather than saving my money for buying game CD.
I should care more about branded clothes in my closet than new video game console.
I should care more about gossips than how to kill zombies in Resident Evil.
I should care more about getting myself prettier than discover how to obtain more blue orb in Devil May Cry.
I should be panic for not having a boyfriend than be panic because I can’t have Sengoku Basara’s merchandise.
I should put Robert Pattison or Daniel Redcliffe posters than anime and game posters in my room.
I should burn down all my comics then change them into fashion magazines.
I should know more fashion things than know the chronological event of my favorite event.
I should change all my games with 90210 or Gossip Girls DVD.
I should change all my artbook with sets of make up and cosmetics.
I should change all my jeans and trousers with dresses.
Oh, man…
I’m such a hypocrit.
I need BD now.
At least for a while.
TC need a rest here…
Why nobody understand…
Why nobody never try to look from my point of view and see what I’ve done for them.

Tormented Complex (TC)

Jumat, 15 Mei 2009

May 13, 2009

Semakin dewasa dan semakin gw bertumbuh secara mental, semakin gw sadari bahwa pada akhirnya gw hidup seorang diri di dunia ini. Meskipun ada orang-orang lain di sekitar kita yang menemani, bukan berarti mereka dapat selalu ada untuk kita begitu pula kita untuk mereka.

Semakin gw sadari bahwa yang selama ini gw perjuangkan untuk orang lain semakin tidak berarti. Karena pada akhirnya yang mendapat penghargaan atas apa yang telah gw buat adalah orang-orang lain. Dan tidak ada yang mengingat berapa susahnya gw melakukan hal itu.

Dan selama ini gw gak pernah menemukan orang yang menyadari bahwa gw selama ini bekerja di belakang dan melakukan hal-hal kotor lainnya hanya untuk kepentingan orang-orang di sekitar gw. Gw melakukan hal itu agar hal-hal buruk yang tidak diharapkan tidak akan terjadi. Namun sampai saat ini, gw belum menemukan ada orang yang sepenuhnya menyadari bahwa gw melakukan semua itu.

Gw bukan berpikir kalo gw ini membutuhkan pujian ataupun membutuhkan penghargaan dari orang-orang di sekitar gw. Tapi yang gw butuhkan saat ini adalah pernyataan akan keberadaan diri gw di dunia ini.

Ataukah gw emang tidak diharapkan untuk terus berada di dunia ini. Karena keberadaan gw sebenarnya tidak berarti sama sekali. Gw udah gak mau tau lagi. Karena semakin lama gw hidup semakin banyak yang membebani gw dan di satu sisi gw semakin kehilangan arti hidup gw.

Rein

Dream and Delusion

May 11, 2009

I don’t know what happen to me.
I was sleeping at the evening
I have an unconscious dream.
I dream about someone that went away about 4 years ago to another country.
In my dream, I met again with him.
I don’t know but it makes me feel lonely.
Cause I can remember all the things that we have done together.
Actually it’s not like me to say such a sentimental things like this.
But because that dream, I can recall all the things with him.

Rein

Senin, 11 Mei 2009

Feel the pain, feel the suffer

Now, my life was upside down...
Nothing happened as what I imagine before

Actually it's not a big a deal for me
But for the real
why such a thing like this happen to me???
Why?

every unlucky thing comes to my life
one by one
slow but sure

i just want to live happily
without pain n suffer
no deal for hope
no think to die

but somehow
i just want to erase my existance in this world
and never want to live this life anymore

i try to ignore everything
everyone

but when i try that
many of you come to me to say this and that
so i can't do that

as my parents so
they put to much hopr on my shoulders

as my big brother
he put unforgetable swear to me

as my second brother
he put unforgetable promise to me

and as my life goes on
i still need to struggle with many things

i need to face the pain
i need to fight the suffer

although i ain't gonna live in this world
i still need to face the truth


Rein

TC

yeah i've been reading ur post
i have watch the same movie

but at last
you could never say that she betray him just for herself
she has another reason to betray
even though it's an unforgivable things

somehow we need to lie to the dearest person
and at last
she shows her words to him
life it's not that simple

maybe u can say i'm the Trickster

Minggu, 03 Mei 2009

I Hope...

I ever wonder…
I wake up in a random morning.
Somebody told me that my time in this world is only a day left.
Wow…
I’ll be full of joy after hearing that.
I wish…
I fell sick suddenly.
Then, the doctor said that I suffered from cancer or whatever severe disease and told me that I can only survive not more than several months…
Another joy…
I want…
To live alone somewhere in this part of world.
Only me, alone.
Enjoying my peace time.
Doing things I want…
Yesterday, I watched “Wolverine” on the cinema.
Well, the real title is “X-Men Origins: Wolverine”.
I heard one saying there.
Very memorable for me.

“I thought you are the moon and I’m the one who brought flower for you. I thought I’m your Wolverine. But, you are the Trickster, right? And I’m the foolish guy who you tricked.”

So touching, yet, sad.
The guy who lived and survived for revenge, at the end found out that he tried to take revenge on someone who actually didn’t deserve it.
Whoever got near him will be in great danger and bad luck.
At the end, his memories were erased.
He even couldn’t recognize himself.
I wish I were someone like him.
At least, living for revenge.
Even it does hurt to know that the one you fight for has betrayed you.


Tormented Complex (TC)

Sabtu, 25 April 2009

that's enough

yah itu perasaan yang menghantui gw untuk beberapa hari terakhir

rein

Vero nihil verius

March 25, 2009

“Tidak ada yang lebih benar daripada kebenaran itu sendiri”

Hidup ini terus mencari kebenaran
Tapi mengingat kebenaran yang ada selama ini
Kita hanya melihat
Segala kebenaran hanyalah sumber kegetiran hidup
Bukan menjadi motivasi untuk bertahan hidup

Kalau terus begitu
Buat apa manusia masih mencari-cari kebenaran
Buat apa manusia terus berjuang
Kalau segala kebenaran sudah ditetapkan oleh Tuhan

Kebenaran bahwa hidup tak selamanya indah
Kebenaran bahwa akhir hidup adalah kematian
Kebenaran bahwa kematian merupakan suatu kehilangan dan kehampaan
Kebenaran bahwa tak ada yang abadi di dunia ini
Kebenaran bahwa waktu terus berjalan
Kebenaran bahwa segala sesuatu perlu perjuanagn
Kebenaran bahwa yang benar akan selalu menang
Kebenaran bahwa terang akan mengalahkan kegelapan

Kegelapan

March 23, 2009

“kegelapan akan dikalahkan oleh terang”
“yang memilih kegelapan akan kalah oleh terang”

Sesuatu yang sudah menjadi klise
Menganggap bahwa kegelapan selalu jahat
Keliru!
Semua itu salah!
Apa memang kegelapan itu selalu jahat?

Bukankah kegelapan adalah suatu bentuk penantian
Penantian dalam menunggu datangnya terang
Kegelapan bukanlah penjara
Bukan juga jalan buntu
Melainkan pintu masuk menuju terang
Pintu untuk menyongsong sesuatu yang baru
Yang akan menjadi semakin berarti saat gelap kembali datang

Cup of Life

March 22, 2009

Manusia tak pernah bisa membayar segala sesuatu yang telah dilakukan
Manusia selalu berharap lebih tanpa berbuat banyak
Manusia selalu meminta lebih daripada memberi
Lambat laun keinginan manusia seperti cangkir yang terus diis sampai airnya tumpah

Dan disaat air yang jatuh semakin banyak dan tumpah
Saat itu pulalah manusia mengalami kejatuhan

Namun ada yang bangkt dan berdiri
Dan mencari cangkir yang lebih besar
Yang mampu menampung keinginannya lebih banyak lagi

Ada yang berdiam diri sejenak
Kemudian memecahkan cangkir yang sudah terlalu kecil

Ada yang jatuh dan tumpah tanpa pernah berusaha bangkit
Sampai air yang tersisa dan air yang jatuh pun habis dan mengering

Manakah diriku?
Manakah dirimu?
Akupun tak tahu

Malam tanpa bulan

March 16, 2009

Saat matahari tenggelam
Saat hitam menutupi bumi
Saat gelap menguasai hari

Malam ini menjadi malam
Malam tanpa bulan
Malam tanpa dia yang menemani

Sepi dan sunyi
Gelap dan dingin
Itulah yang menemaniku saat ini

Kamis, 23 April 2009

I Don't Understand!!!!

I don't understand...
I don't understand...
I don't understand EVERYTHING!!!

Tormented Complex (TC)

Selasa, 21 April 2009

Not Important at All, Don't Bother to Read

Feels like wanting to fill the blog, but I don’t have any interesting thing to be said.
Only some problems, but I don’t feel like writing it.
Well, maybe because people will grow bored if I write that again and again.
I’ll just fill in some random things.
I can’t think anything clearly, because my mind is clouded.
I am also distracted by something.
My structure and the arrangement of the sentences in this post will be absolutely awful too…
My head is spinning…
Hmmm…
Yeah, I have a week of holiday.
But, the teachers gave me lots of things and homework.
I haven’t finished any…
Haha11x.
Screw the homework…
I just need a time of peace…
Being in my room, just laying on the bed doing nothing will be absolutely a great thing!!!
Add some heavy metal music from the radio sounds good too…

Tormented Complex (TC)

Jumat, 03 April 2009

Lonely Again

Another post from me.
So tired…
But also, I am relieved because I have arrived at my home.
Being in my school is so hard these days.
Having some problems again (well, always have, actually).
Maybe I can say I have problems with my social life again.
Well, that’s obvious.
Considering I am not really a person who can get along easily.
Sometimes, I think…
I contemplate.
What have I done in my life up till now?
I only keep studying.
Maybe that’s how I make myself to be visible to other.
Because that’s the only thing I can do!
I study; get some good scores in the exams to please my parents.
Try to do all the homework, then, lend it to my friend on tomorrow morning to be copied.
People only know me as a diligent student.
Someone, who they can rely on when they forget to do their homework.
Someone, who they can ask to finish all the group’s work.
Simply because I can’t abandon my duties.
That’s the only thing I can do.
Even if I have studied hard, I still can’t get really satisfying scores.
I can’t deny that sometimes I get pissed when I got bad scores.
Maybe because I have studied hard and that’s the only way for me to keep being visible in people’s eyes.
My mom ever said to me, “What’s the point for you to keep studying like that? You study for 8 hours and your score even lower than them who only study for 2 hours!”
She also said to me, “You work on your assignment for 4 hours, but your score even lower than them who just worked on theirs in the morning at school!”
What a pity.
My mom said that I have just to study, finish my education, pick a job, maybe as an accountant, make money, and then get married.
Surely boring life…
She also said to me many times that I don’t have talents.
So, what’s the point of that hard work?
Maybe no…
Just try to waste my time.
You know…
People stare at me with “fuck off” words written clearly on their faces.
I am pretty confident that they would rather spend 3 hours with someone they hate than being with me just for 5 minutes.
This Wednesday, my friend did a reflection for the religion lesson.
When I said that my talent is playing game, they instantly laughed on me.
Well, playing game is the only thing I think I can do.
No playing some silly mini games, but real games, which force you to think and master the controls of the game.
People even earn money by playing games!
The winners of Counter Strike competition earn 3 millions rupiah!
A professional gamer is really appreciated in America.
A guy with codename: F4atality is one professional gamers which well known in US.
Game producer will ask him to play the game they made.
If they get good reviews from him, the game will be absolutely become a hit.
A pleasant and relaxing job.
I wish people would see me not because I’m a diligent student who is useful for them.
I hope they can see me from what I really like the most.
I have thrown away my biggest dream.
Work alone again…
Try alone and keep the pain alone. (wow, good phrase!)

Tormented Complex (TC)

Rabu, 11 Maret 2009

Ketika Aku Tua Nanti…

(Anonim ~dengan perubahan seperlunya)
(WARNING: puisi ini benar2 menyedihkan. Gw menemukan puisi ini dari sebuah poster yg dengan ajaib gw ga ngerti ada di rmh gw)
sayuran ke bajuku,
Ingatlah bagaimana aku mengajarimu makan

Ketika aku tua nanti
Aku sudah tak seperti yang dulu, maklumilah aku.

Ketika aku menumpahkan
Di saat aku dengan pikunnya mengulang terus ucapan-ucapanku yang membosankan,
Ingatlah saat aku mengulang terus dongeng yang sama agar kau tertidur pulas

Di saat aku kebingungan menhadapi eknologi modern,
Ingatlah bagaimana aku menjawab setiap pertanyaan ’mengapa’ yang kau ajukan

Di saat aku kesulitan berjalan,
Ulurkanlah tanganmu seperti saat aku mengajarimu berjalan

Di saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih
Maklumilah dan dukunglah aku, seperti aku terhadapmu saat kau belajar kehidupan
~vermillion92
(well, mungkin ga sesedih yang kalian kira tapi buat gw puisi ini bener2 ngena)

Ciptaan-Nya atau Citra-Nya?

Manusia..
Ciptaan-Nya
Citra-Nya

Manusia itu….
Ciptaan-Nya atau Citra-Nya??

Kalau manusia itu Ciptaan-Nya,
mengapa kita tidak boleh bertindak seperti ciptaan-Nya yang lain?

Kalau manusia itu Citra-Nya,
mengapa ia begitu hina oleh nista yang diperbuatnya?
~vermillion92

False Fairy Tale! It’s an Original Sin.

False fairy tale!
It’s an original sin.

When you live this life
You’ll realize that life won’t be like fairy tale

Fairy tale always tell us to be a good person
But reality had told us
That your kindness will kill yourself

When you realize it,
would you became a good person,
or try to survive?

to survive is our basic insinct
to be good is our basic purpose

did I lose my instinct,
or did I lose my purpose?
~vermillion92

Kejadian bodoh

mungkin itu judul yang tepat buat posting gw kali ini.

well, beberapa minggu yang lalu gw baru saja menjalani kejadian super bodoh!
gw kenalan dengan seorang cowo, sebut saja X (ini adalah variabel yg paling sering dipake dalam matematika ), di friendster. Trus kita jadi sms-an tapi ya sms-annya yg normal2 aja gitu. Bener2 cuma sebatas teman.

Lalu setelah sekian lama ga sms-an tiba2 dia sms
Klo bsk ad org yg nyariin u, sms gw y. Sori.

Terus gw tanya ada apa and dia jwb
Itu cewe mantan gw kepo bla..bla...

Awalnya gw ga terlalu peduli ama apa yang dia bilang. tapi ternyata begitu istirahat kedua, temen-temen dari cewe yang dy maksud (sebut saja Y) dateng ke kelas gw bergerombol. Tentu saja mereka sudah berniat dengan semangat ’45 untuk melabrak seseorang.

Untungnya salah seorang temannya Y yang ikutan gerombolan itu (sebut saja S), adalah teman yang cukup bae ama gw. Begitu dy ngeliat gw, dy langsung nyamperin gw dan bertanya
Lu dah punya pacar blm?
dan tentu saja gw jawab blm krn emang blm! Terus dy nanya lagi
Di angkatan u ada orang lain yg namanya sama ga ama u?
dan karena nama gw pasaran (hiks..) di angkatan gw emang ada orang lain yg namanya sama. Dan gw ga jadi dilabrak. Untungnya anak lain yg bernama sama am gw juga ga jadi dilabrak.

Kemudian gw marahin si X karena gw ga tau apa si yg dy kasih tau ke si Y sehingga temen2nya Y siap ngelabrak gw! Trus si X bilang
Ntar gw kasih tau si kepo deh!
Gw yang dah kesel pun tidak menjawab apa2 trus dy pake lapor lagi
Dsr kepo, pake ga ngaku segala lagi...bla..bla..
dan gw tetep ga jwb apa2.

Keesokkan harinya gw dapet cerita secara langsung dari S kenapa dy,dkk, mau ngelabrak gw. Ternyata dari cerita S gw bisa menarik kesimpulan bahwa si X sengaja manas2in Y. Gw jadi tambah kesel ama si X. Lalu dengan perasaan tanpa dosa X masih sms gw
Gimana, msh dicari2 ga?
Awalnya gw ga bls. Tapi dy sms lagi. Trs gw blg klo gw dah ga dicari2 lagi. Tapi gw ga mau smsan dl am dy. kemudian dengan brengseknya dy jwb
Ya, kok gt? Jadi kita Cuma kenalan mpe sini doank? Yaudah deh, klo itu maksud lu, gw jauhin lu. Gw seneng bisa kenal mpe sini. Sori dah ngebawa lu ke dlm masalah. Take care.
Saat itu gw bener2 marah dan kesel dan benci dan murka dan lain-lain! Bisa2nya dy ngomong gitu!

sejak saat itu gw pun sudah tidak pernah dikontak dan mengontak dy dan gw
LIVE HAPPILY EVER AFTER! hahahahaha....
~Vermillion92

Kamis, 26 Februari 2009

life is not as beautiful as we can imagine

TC thanks, you want to understand my situation. I have a hard time, my grandpa have been stay in hospital for a week. And I don't know what will happen to him next...

Vermillion, same thing to you. Thanks coz you want to listen for what i had told you when i was really confuse with many things. I know, you have a hard time now. And both of us don't know, how long this situatoin will last. But remind yourself that you always have someone who want to listen to you and try to understand what's your feeling...

Rein

It's Complicated

My life
My World
It's complicated
My House
My School
It's compllicated
My Love
My Friend
It's compllicated

~vermillion92

Rabu, 25 Februari 2009

I Don't Understand

First, I want to say thanks to Rein for the comments and critics about me.
I appreciate that really much.
Second, well… What is stated below, it’s only something that I need to say.
This is not specifically addressed to you,it's in general context and it's only a little shout out from me.

Well, I don’t and can’t understand at all why it turns out like this.
My life…
All problems keep spinning around.
It has been really tough for me these days.
Well, I guess everybody has their own problems.
Maybe my problems aren’t that severe and hard like you guys have.
But, for someone like me, those problems are bothering me enough until I almost reach my limit.
I trusted, I believed and I rely to someone.
But, unfortunately, I have to be disappointed again.
I don’t understand again and again each time it happens.
Even I try really hard; I think my social life can’t be changed.
So, I am ready.
Just tell me if you hate me already.
You know, not all thing can work out just what we have expected.
If you don’t think that we can be together again, just tell me.
We have to face our own bumpy road.
There are times when we have lost each other.
So, rather than forcing you to be my friend, we can say goodbye to each other.
Goodbye is something common.
Each of us has to face goodbyes.
If we can’t be happy again like what we used to be, so, why not?
Thanks for the great time you had gave me in the past.
Let’s just make that as good memories and face our future.
Separate ways isn’t really bad.

Tormented Complex (TC)

Minggu, 22 Februari 2009

TC please read this

Terima kasih Tuhan, karena hari ini gw telah melewati sebuah lomba dengan gagal total. Ikut lomba programming tapi gak satu soalpun gw bisa. Hahahaha Tapi gw tetap bersyukur karean salah satu beban gw udah ilang…

Selain itu, akhir-akhir ini gw merasakan kejemuan yang amat sangat saat gw berada di sekolah. Bukan karena anak-anaknya yang gak enak, justru kelas gw cenderung makin kompak dan saling support. Tapi jujur aja gw kurang begitu menyukai suasana yang terlalu akrab untuk masa-masa seperti sekarang ini. Karena saat ini gw butuh waktu untuk kembali menilai diri gw ini siapa…

Selain itu, gw pengen bilang ma TC:
Maaf, gw gak bisa bersikap seperti dulu lagi, karena memang begitulah gw yang saat ini. Semoga lu bisa menerima perubahan sikap gw. Bukan berarti gw gak sayang lagi dan gak memperhatikan lu lagi. Dalam hal ini gw gak bisa menunjukkan emosi gw yang sebenarnya di hadapan lu. Karena memang gitulah keadaannya. Bukan karena gw juga benci sama lu, tapi kadang cara gw menyampaikan sesuatu gak kena ke lu. Kadang gw butuh waktu untuk sendiri. Kadang gw butuh didengar dan bukan dinasehati. Kadang gw butuh waktu untuk berkumpul sama lu tapi bukan berarti gw akan menanggapi segala sesuatu yang lu keluhkan. Karena dengan mengeluh ke gw, bukan berarti segala sesuatunya akan berjalan sesuai dengan keinginan lu.
Selain itu, kadang gw berdiam diri, bukan berarti gw marah, bukan juga gw gak mau memperhatikan keadaan lu lagi. Tapi karena gw hanya ingin diam, tidak mau unutk menanggapi segala sesuatu yang dikatakan orang. Hanya ingin berhenti sejenak dan diam di samping seseorang. Bukan berarti gw marah karena sapaan lu yang berlebihan. Gw tahu ini emang gak enak buat lu. Karena sikap gw saat ini jauh berubah ketimbang dulu.
Di sisi lain, gw melihat, sebenernya lu tuh cukup peka dengan perasaan orang, tapi demi kedewasaan lu sendiri gw berharap lu belajar untuk tidak bersikap terlalu berlebihan. Gw ngerti kadang lu tidak mudah puas dengan segala hasil pekerjaan lu. Tapi bukan berarti lu tidak bisa mensyukuri apa yang lu miliki saat ini. Ada saatnya untuk mengeluh, namun ada pula saatnya untuk mengucap syukur.
Kenapa gw sampe ngomong gini ke lu? Karena selama ini gw lihat penyebab orang tidak mau mendekat sama lu karena mereka menganggap lu itu sudah cukup bisa dan paham akan segala sesuatu, tapi lu gak punya kepercayaan diri untuk menunjukkan bahwa lu bisa dan malah akan merajuk dan berkata lu gak bisa apa-apa.
Dalam hal ini gw pengen lu belajar ngeliat kapasitas diri lu. Melihat dari sudut pandang orang lain. Bukan dari sudut pandang lu sendiri. Dengan begitu lu bakal ngerti apa yang menjadi alasan dari orang-orang yang tidak mengerti diri lu seutuhnya.
Gw ngomong gini bukan buat ngecilin hati lu. Tapi gw harap lu mau belajar dewasa dalam menghadapi masalah-masalah yang cepat atau lambat harus dan akan lu hadapi. Karena kalo lu gak belajar dewasa, selamanya lu akan terus tergantung dengan orang lain.
Ada beberapa hal yang memang membutuhkan support dari teman dan sahabat. Tapi ada hal-hal lain yang harus kita perjuangkan sendiri. Karena itu sedikit banyak mulai dari sekarang lu harus mulai menentukan cita-cita yang paling dalam dari dasar hati lu. Bukan karena pengaruh teman ataupun orang tua. Karena pada saatnya nanti, masa depan adalah akan menjadi milik lu sendiri dan bukan milik orang lain. Jangan sampe lu kecewa dengan pilihan yang ditentukan oleh orang lain dan mulai menyalahkan orang lain karena hal tersebut.

Rein

Sedikit setimentil

Ini adalah sebuah tulisan yang pernah gw buat waktu SMP. Bisa dikatakan ini adalah remake dari apa yang gw ingat akan tulisan yang sempat gw buat itu.


Semua orang pergi meninggalkanku
Menjauh begitu saja
Seolah aku ini nista
Lebih rendah dari sampah
Tak ada sapa dalam kata-kata mereka
Yang ada hanya makian dan cacian
Dan aku kembali sendiri
Meratapi nasibku yang dikutuk oleh para dewa

Namun kamu berbeda dari semua orang
Kamulah satu-satunya yang mau menerima diriku
Meski aku berusaha untuk menjauh
Karena kehadiranku di sisimu hanyalah menjadi sebuah petaka bagi dirimu
Tapi kau tetap mau menemaniku

Kenapa kau tetap menemaniku
Aku tidaklah pantas untuk mencintai dan dicintai
Aku tidaklah pantas untuk berada di sisimu
Ku menjauh darimu demi kebaikan dirimu
Aku tak mau kau jatuh ke dalam kutukan yang sama denganku

Dan akupun menangis di hadapanmu
Aku tak ingin menyakiti dan melukai dirimu yang tak pernah merasakan penderitaan yang pahit seperti diriku
Dan aku pun berjalan menjauh darimu sambil terisak
Dalam hati aku memohon agar kita tak pernah dipertemukan lagi

Namun kau berjalan mengejar diriku
Menarik tanganku dan mendekapku ke dalam pelukan hangatmu
Dan tangisku pun semakin menjadi

Karena aku tahu apa yang terjadi nanti akan lebih menyakitkan
Kenapa kau tidak pergi saja dan meninggalkanku sendiri
Tak ada gunanya menyayangi orang yang tak patut kau sayangi
Ku berusaha menjauh darimu sedari dulu
Namun kau tetap mencari dan menemukan dirimu
Kenapa semua ini harus terjadi
Semua kulakukan bukan demi diriku sendiri
Tapi demi kebaikanmu…

Rein

Q & A

Apakah kamu pernah terpikir olehmu untuk mati?
Pernah, barangkali sering. Mungkin berkali-kali. Entahlah, aku tak pernah berusaha untuk menghitungnya.

Pernakah kamu berharap bahwa saat kamu tidur dan ketika kamu terbangun duniamu telah berubah?
Ya, seringkali aku berharap pada saat aku bangun dari tidur, aku telah melewati semua masalah dengan baik dan tanpa cacat cela. Aku telah melewati berbagai kesulitan yang ada dalam hidupku dan tak perlu merasakan penderitaan lagi. Kadang aku berharap ketika aku bangun aku telah pergi dari duniaku yang sebelumnya.

Kamu pernah membenci hidupmu?
Tidak mungkin berkata tidak pernah, karena ada bagian-bagian menyakitkan dari hidup ini yang ingin kuhilangkan. Sehingga terpikir olehku untuk membenci hidupku dan diriku sendiri. Berharap aku mati muda dan tak perlu menghadapi segala macam cobaan.

Apa yang membuatmu tetap bertahan hidup?
Aku ingin membahagiakan orang-orang terdekatku. Pada akhirnya kusadari seberapa besar arti keberadaanku bagi orang lain. Dengan begitu, aku mempunyai alasan untuk tetap menjalani hidupku saat ini. Dengan melihat senyum dan tawa bahagia mereka, aku bisa mendapatkan kekuatan untuk tetap bertahan hidup hingga hari esok tiba.

Apa yang membuat dirimu merasa menderita?
Saat orang lain harus merasakan kepedihan yang semestinya tidak mereka rasakan. Saat mereka menangis karena disakiti oleh orang lain. Saat orang-orang yang kucintai merasakan kepedihan dari kenyataan hidup.
Aku selalu berharap dapat menggantikan mereka untuk menahan semua rasa sakit itu. Dengan begitu aku tak perlu melihat mereka menangis. Aku akan kuat menghadapi segalanya dengan melihat tawa mereka.

Itukah sisi keegoisanmu?
Ya, itulah cermin keegoisan yang ada dalam diriku.

Tapi selama ini kau tak pernah menganggap dirimu layak untuk dicintai
Karena buat apa mencintai dan menyayangi iblis yang ada dalam diriku.

Kenapa kau berkata ada iblis dalam dirimu?
Karena akulah yang membukakan pintu baginya untuk masuk dan menjadi bagian dalam diriku. Dan tak ada artinya menyayangi seorang iblis, karena yang diharapkan oleh orang sepertiku adalah keegoisan dalam diriku terpenuhi.

Rein

SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT

“Jadi selama ini, itu yang terjadi dalam hubungan kita! Jadi selama ini kamu membohongi aku!” itulah yang terdengar dari kamar orang tuaku di pagi ini. Suara ibu terdengar begitu getir dan sarat akan emosi. Semenjak kejadian di pagi itu kehidupan keluargaku berubah.

Kemarin, aku pulang dari rumah temanku yang jaraknya cukup jauh dari rumahku. Sepulang sekolah aku langsung mampir ke rumah teman, sehingga aku baru sampai di rumah kurang lebih menjelang malam. Ketika aku sampai di depan pintu rumahku, kulihat ada mobil ayahku terparkir di depan garasi. Tumben ayah sudah pulang, batinku. Saat aku masuk ke dalam rumah, kulihat ayah sedang duduk di sofa ruang tamu sambil merokok dan menatap laptop di depannya. Dia masih berpakaian rapi. Rupanya dia baru saja pulang, sama seperti aku yang masih memakai seragam putih abu-abu.

Aku mencoba untuk menegur ayah, “Yah, tumben pulang cepat.” kataku.

“Aldo, ngapain aja kamu dari tadi? Baru pulang jam segini!” bukan respon seperti ini yang aku harapkan.

“Dari rumah Dani, Yah. Kan ngerjain tugas kelompok bareng.”

“Tapi bukan berarti kamu bisa pulang selarut ini!” Bukan memaklumi perbuatanku, ayah malah memarahiku. Aku pun menjadi emosi, lebih baik kutinggalkan dia, daripada bertengkar karena masalah sepele.

“Baiklah, Yah. Maaf.” Buru-buru aku meninggalkan dia.

“Tunggu, Aldo….”

Tanpa mempedulikan kata-kata ayah, aku langsung naik ke lantai 2. Aku ingin bersiap-siap untuk mandi dan berusaha menghapus kekesalan terhadap ayah yang mempersoalkan masalah sekecil itu. Saat aku melewati kamar orang tuaku, kudengar isak tertahan dari kamar itu. Kuketuk pintunya, tanpa menghiraukan apa jawaban dari dalam, aku langsung membuka pintu. Ternyata kulihat ibu sedang menangis dan terisak.

Sambil mendekat ke arah ibu, aku mencoba bertanya, “Ada apa, Bu.”

Cepat-cepat dia menghapus air matanya dan merapikan raut wajahnya.

“Tidak apa-apa, Do. Tidak ada apa-apa.” dia berusaha menutupi kesedihan di wajahnya.

“Tidak mungkin Ibu menangis tanpa alasan. Katakanlah pada Aldo, Bu. Mungkin dengan begitu perasaan Ibu menjadi lebih baik.” kudekap ibuku, berharap dia dapat merasakan betapa aku menyayanginya dan ingin melihat senyum di wajahnya.

Ibu menghela napas dan memelukku. Mungkin terlihat konyol untuk anak laki-laki seusiaku masih bermanja-manja dengan ibu. Namun aku tak peduli, karena aku amat sayang padanya. Akhirnya dia berkata, “Sudahlah, Do. Ibu tak mau kamu merasa terbebani dengan masalah yang sedang Ibu hadapi.”

Aku tak lagi berusaha untuk membuatnya menceritakan masalahnya kepadaku. Seba ibuku adalah orang yang keras kepala, bila dia sudah meyakinkan orang sampai dua kali, keputusannya tak akan berubah lagi. Aku memandang kekeras-kepalaan ibuku ini sebagai sifat yang membuat ibuku sukses mengasuh dua anak laki-lakinya yang nakal, yaitu aku dengan adikku.

“Bu, ada apa dengan Ayah? Pulang kerja kok jadi marah-marah sama Aldo gara-gara aku pulang terlambat.” kucoba bertanya siapa tahu ibu mengetahui apa yang terjadi sehingga aku dapat memaklumi kelakuan ayah yang berbeda dari biasanya.

Tapi raut wajah ibu sedikit berubah, seolah menyiratkan dia tak ingin membicarakan hal tersebut di depanku. “Ibu tak tahu, Do. Lebih baik kamu tanya langsung saja ke Ayah.”

Aku tak mencoba menanyakan lebih jauh lagi. Aku pun tak berusaha bertanya langsung pada ayah, karena itu sama saja seperti berlari-lari di tengah ladang penuh ranjau. Aku masih penasaran dengan semua ini. Kenapa ayah malah marah saat aku pulang terlambat unruk alasan yang logis. Dan apa masalah yang sedang dihadapi ibu saat ini. Aku berpikir mungkin mereka habis bertengkar. Tapi biasanya dengan mudah dan seperti anak kecil, mereka akan berbaikan kembali.

Karena rasa ingin tahu masih menghantuiku, aku menuju ke kamar adikku yang bersebelahan dengan kamar orang tuaku. Berharap dia mengetahui sesuati yang tidak kuketahui. Kubuka pintunya tanpa mengetuk lagi. Kulihat adikku sedang membaca komik sambil berbaring di atas ranjang.

“Eh, kakak sudah pulang ya?”

Ya iyalah, batinku. Kalau belum pulang bagaimana aku bisa masuk ke kamarmu?

“Iya, dari rumah teman, Ndre.” hanya itu jawabku.

“Hm, pasti dari rumah cewenya Kakak ya?” tanya adikku penuh selidik.

Dasar ingin tahu saja. “Bukan kok. Enak aja! Abis dari rumah Dani kok.” timpalku.

“Oh…” rasa ingin tahunya sedikir memudar, karena dia tahu Dani adalah teman baikku di sekolah.

“Andre, Ibu kenapa sih? Kayaknya tadi abis nangis deh.” aku mencoba bertanya.

“Oh, tadi aku sih cuma denger dari sini doang. Ayah dan Ibu bertengkar tapi gak tahu juga masalahnya apa. Aku gak berani tanya-tanya sih. Takut…”

“Hm… Ya udah deh cuma mau tanya doang sih.” aku langsung pergi meninggalkan adikku.

******************************************************************************

Keesokan harinya, langit begitu cerah, tapi suasana dalam rumahku jauh dari kata cerah. Kebahagiaan yang biasa memancar dari ayah dan ibu sekarang malah menampilkan kebencian. Setelah teriakan ibu terdengar dari dalam kamar, suasana dalam rumah menjadi tak menentu. Makan pagi pun dilakukan dalam diam, tak ada tegur sapa yang biasanya menjadi kekhasan dalam rumah kami.

Yang kutahu sekarang adalah keadaan di rumahku semakin memburuk dari yang kemarin. Mendengar dari apa yang diteriakkan ibuku saat bertengkar mungkin ada orang ketiga yang mengisi kehidupan ayah dan ibu. Aku berusaha untuk menahan rasa marah dan ingin tahu, karena aku tak mau ibu bertambah sedih dengan pertanyaan-pertanyaanku.

Sepulang sekolah, aku kembali memikirkan keadaan di rumah dan muncul rasa malas untuk langsung pulang ke rumah. Aku pun berpikir untuk jalan-jalan sebentar ke Plaza Semanggi sekedar untuk menghabiskan waktu di sana. Setelah memarkirkan motorku, aku masuk ke dalam salah satu kafe. Yang kupesan hanyalah secangkir cappuccino. Kemudian aku mencari tempat duduk di sudut dan duduk di sana. Sambil memandang ke luar jendela kafe tersebut aku kembali memikirkan masalah ayah dan ibuku. Ingin sekali aku membantu mencari jalan keluar.

Seiring waktu berlalu, aku berpikir sudah saatnya aku pulang. Jam tanganku pun sudah menunjukkan pukul 04.35. Dari sini mungkin aku baru sampai rumah jam 5 tepat. Saat aku beranjak dari tempat dudukku. Kulihat melalui jendela,dari jauh ada sosok ayahku dengan seorang wanita muda di sampingnya. Wanita itu merangkul mesra tangan ayahku. Dan terlihat ayah tertawa manja dengan wanita itu. Terlihat hubungan mereka bukan hanya pertemanan biasa. Amarah yang semula bisa kutahan sekarang hampir meledak begitu saja. Dengan terburu-buru aku keluar dari kafe itu dan berlari menuju ayahku. Kucoba mengejarnya, namun begitu aku sampai di luar kafe. Sosoknya telah lenyap bersama kumpulan orang yang lalu-lalang.

Dengan perasaan yang maikin tak menentu, aku percepat laju motorku agar cepat sampai di rumah. Aku ingin sekali mengingkari apa yang baru saja kulihat. Tapi apa yang kulihat sudah membekas dalam ingatanku. Ya, dia memang ayah. Dan rasa benci pun muncul dalam hatiku. Mengapa dia setega itu sampai mengkhianati ibu?

Sesampai di rumah, aku langsung mencari ibuku. Ternyata dia sedang pergi juga. Kuurungkan niatku menceritakan apa yang kulihat tadi. Ketika malam sudah larut, ibu menelepon ke rumah. Dia berkata bahwa saat ini dia sedang di rumah bibiku mungkin baru besok pagi dia akan pulang. Aku tak mau ambil pusing dan hanya mengiyakan saja. Sebab aku tak mau membahas ini melalui telepon, aku ingin bertemu muka dengan ibuku.

Esok harinya, aku bangun cukup pagi. Namun saat teringat apa yang terjadi kemarin, rasa benci pada ayahku semakin bertumpuk. Ternyata ayah tidak pulang sampai pagi ini. Dan ibu mengirimkan SMS padaku yang mengatakan bahwa dia belum bisa pulang pagi ini. Mungkin baru nanti siang dia baru kembali. Aku tak menjawab SMS-nya. Yang penting bagiku saat ini ibu baik-baik saja. Masalah bahwa ayah pergi bersama wanita lain, bisa dibicarakan nanti. Toh, aku sudah tahu masalah apa yang sedang dihadapi ibu, mungkin nanti setelah ibu pulang aku akan membicarakannya, berharap bisa membantunya meski hanya sedikit.

Hari ini aku malas ke sekolah. Kupikir aku lebih baik di rumah saja sambil menunggu kepulangan ibu dari rumah bibi. Adikku yang penuh keingintahuan bertanya kenapa aku tak mau pergi ke sekolah. Dengan sedikit berbohong kukatakan bahwa hari ini aku pusing. Akhirnya aku menunggu di rumah dan mengisi waktu dengan menonton TV.

Menjelang jam makan siang, ayah pulang ke rumah. Tumben, buat apa dia pulang? Bukannya saat ini seharusnya dia ada di kantor? Mungkin dia berpikir ibu ada di rumah dan berniat membicarakan sesuatu.

Saat dia akan masuk ke dalam rumah aku pun buru-buru turun dari kamarku. Begitu bertemu muka dengan ayahku, emosi yang kutahan sejak kemarin tak bisa lagi kubendung.

“AYAH! Segitu teganya ayah pada ibu!”

Ayah kaget mendengar teriakanku. “Apa maksudmu! Dan kenapa kamu ada di rumah jam segini? Kamu seharusnya ada di sekolah!”

“Aku mau agar Ayah jujur! Siapa wanita yang kemarin bergandengan tangan dengan Ayah?”

“KAMU! Kenapa kamu bisa…”

“Kenapa Aldo bisa tahu? Karena kemarin aku lihat dengan mata kepala sendiri!” dengan cepat kupotong omongan ayah.

Kring… Kring… Telepon berbunyi tak ada yang menghiraukan.

“Sudahlah! Itu bukan urusan kamu!” ayah berusaha menghindar.

“Bukan urusanku! Enak saja! Ayah, senang membuat Ibu menderita?”

Kring… Kring…

“Bukan seperti itu, Aldo! Kamu tak mengerti apa-apa.”

“Apa maksud Ayah? Sudah jelas aku melihatnya kemarin. Buat apa berbohong lagi, Yah!”

Kring… Kring… Tetap tak kuhiraukan dering telepon itu.

“Kita bicarakan nanti saja. Kamu angkat telepon itu dulu, Do.” ayah kembali menghindar.

Ingin aku mendebat ayah sekali lagi, tapi kutahan emosiku dan aku berjalan menuju telepon. Kuangkat telepon itu dan apa yang baru saja kudengar membuat hatiku dingin. Kabar yang kudengar membuatku hanya diam dan tak berkata apa-apa lagi.

Yang kudengar dari suara di ujung telepon adalah ibu mengalami kecelakaan saat hendak pulang ke rumah dan dia tewas seketika dalam kecelakaan itu. Kupikir semuanya bisa kembali seperti dulu, seperti saat ayah dan ibu saling mencintai. Kembali menjadi suatu keluarga utuh tanpa ada perselisihan. Meski dadaku terasa penuh dengan berbagai perasaan yang campur aduk menjadi satu, aku mencoba berpikir dan berharap agar aku bisa memutar kembali waktu sebelum semuanya terlambat dan berakhir seperti ini.

By Rein

Minggu, 15 Februari 2009

YIHA!!!

February 13, 2009
Quote yang gw tulis di title boleh diartikan apa saja. Karena di hari ini gw merasa begitu sial dan begitu beruntung dan begitu kesal serta juga begitu senang. Jadi bisa dikatakan semua emosi menumpuk pada hari ini.
Di pagi hari, gara-gara abis ulangan bahasa dewa (bahasa arab) gw akhirnya memutuskan untuk ke toilet, karena di tengah ulangan gw kesentor AC di kelas. Di tengah perjalanan ke toilet gw bertemu salah satu guru kewarganegaraan yang namanya Pak P**lus. Dan saat gw menyapa dia, dia berusaha dengan jayusnya memplesetkan nama asli gw. Dia manggil gw dengan nama gw yang dengan maksudnya adalah plesetan dari es krim “Meiji”… What d F*#K?????

Kejadian ke dua terjadi saat gw kembali ke kelas dari gedung perpus lt.4 ke kelas yang ada di bangunan utama di lt.2. Di saat gw akan menaiki tangga menuju lt.2 yaitu mau ke kelas gw, gw lagi bengong karena gw ngantuk banget. Dan ternyata di tangga ada orang aneh yang menanti saat gw lagi bengong itu. Dia adalah guru OR gw yang gokil…. Kepret!!!! Kaget gak ketulungan!!! SIAL!!!!
Karena gw dengan salah seorang teman gw adalah orang yang sampe kelas paling cepet, ternyata di dalam kelas telah menunggu kejutan lain. Dimana guru seni gw udah nunggu di dalem kelas gelap-gelapan karena mau ngagetin anak yang pertama kali masuk ke kelas…

Freak!!!! KENAPA SEHARIAN INI GURU-GURU GW JADI PADA ANEH!!!!

Hari ni pun gw merasa amat-amat kecewa dengan sikap bokap gw yang jauh dari kata dewasa. Kalau mau dibilang, bokap gw bukan orang yang jahat, tapi dia merupakan orang yang gak ngerti situasi dan kondisi sehingga maikn lama terlihat maikn kekanak-kanakan…

Yeah gitu deh


Rein

hi!!!

February 9th, 2009
Sudah cukup lama gw tidak mengisi jurnal ini dengan apa yang sedang ada di dalam pikiran gw. Hal ini dikarenakan oleh kesibukan gw yang tiada henti (ciailah sok sibuk). Sepertinya dari rutinitas minggu lalu dan minggu ini, Vermillion92 dan Tormented_Complex jauh lebih sibuk dari gw. Secara dengan segala kelebihan mereka, mereka adalah anak IPA di SMA. Sedangkan gw, lebih memilih untuk hidup berkutat dengan seni (ciailah!!!) dalam kata-kata *alias gw adalah anak bahasa*

Mohon doanya ya… Tanggal 18 Februari 2009 gw bakalan ikut lomba programming di Canisius College. Mohon doa agar supaya gw bisa melakukan apa yang terbaik. Dan kalo emang gw bakal kalah, gw kalah gak malu-maluin. Karena gw yakin saingan-saingan gw jauh lebih hebat dari gw. Selain itu gw juga udah cukup lama gak megang software-software yang bakal dipake buat lomba. Jadi gw yakin harapan gw untuk eksis di lomba ini sangat kecil. Gw ikut ini juga supaya ada pengalaman aja. Hahahahaha

Oiya, saat ini gw merasa sedang dalam kondisi terbosan (lagi) setelah hampir setengah tahun terakhir gw jarang merasakan hal ini untuk waktu yang cukup lama.

Di sisi lain, gw ingin bertanya sama lu semua,
Apakah akhir-akhir ini ada yang berubah dari gw?
Yah gw tahu akhir-akhir ini gw menjadi orang yang bisa dibilang luar biasa cuek. Itu terjadi karena saat ini banyak hal yang menjadi beban pikiran gw. Banyak banget.
And TC, It doesn’t mean that I don’t want to talk with you and have a chat with you. But in a case like this, I just need a time to calm down my mind. I need a calm situation. (and you always in rush with me and try to hug me like that so in that case I’ll do nothing. Not mean that I’m angry to you. But I’m not very keen in responding your hug)

In this post, I’ll tell you some of my problems
First, my brother has a girl friend. They have been a relationship for more 5 years. His almost-wife is a Moslem and my bro is Catholic. Sometimes they have a small difference about their belief. And my bro have been thinking about it many times, and he decided to across his religion into Moslem.
I understand that he wants to be in one with his almost-wife, but my parents don’t agree with that. Their faith in our God is very strong.
Second, my bro will marry soon in the end of this year. I have thinking so much about this. If he gets married, in my house there will be only my parents and me. And it makes everything become harder than before. That’s mean I’m the only one child in my house. And also, I’ve got a plan of study abroad for my university. But no one can take care of my parents. Because after get married, my brother will live somewhere with his wife.

What should I do?
What will happen next?
That’s only some parts in my life that causes trouble.
But how about another parts???

Who can help me?
Only myself…


Rein