Senin, 24 Agustus 2009

Another Stupid Day

24 August 2009
Hal ini terjadi saat hari sabtu, 22 agustus 2009. Saat itu merupakan hari libur yang cerah dan menyenangkan, namun menjadi kurang menyenangkan karena hari itu merupakan hari yang berat karena adalah hari pertama puasa.

Malam sebelumnya, aku tidur larut malam. Tadinya ingin mengerjakan tugas-tugas dan mencari bahan studi di internet. Tapi nyatanya malah chatting dengan teman dan mencari-cari hiburan lain di internet.

Jadi pada intinya, aku mengharapkan mendapat tidur yang nyenyak dan lelap agar esok paginya aku dapat mengerjakan segalanya dengan baik. Namun ada sebuah badai topan menghadang semua rencanaku…

Pkl. 02.30, terdengar suara sayup-sayup dari kejauhan. Tadinya aku berusaha untuk tidak peduli dengan suara-suara ini. Namun pada akhirnya suara ini semakin mendekat dan akhirnya malah bertambah keras.

Pkl. 02.31, mulai menyadari ada sesuatu yang terjadi di luar rumah, namun entah apakah itu. Masih berusaha untuk kembali tidur, namun merasa terganggu dengan suara sialan itu.

Pkl. 02.31.30, menyadari bahwa ada sekelompok orang yang lewat di depan rumah, sambil memukul-mukulkan kayu dan berteriak dengan suara lantang, “SAHUR!!! SAHUR!!!!” dan sirnalah keinginan untuk tidur kembali karena aku sudah terjaga sepenuhnya dari tidur yang lelap…

Pkl.02.32, gerembolan manusia penyiksa tidurku telah pergi, suara itu sudah semakin menjauh. Hati berharap agar mereka tak lewat lagi di depan rumah… Namun terdengar suara lain dari apartemen di depan rumah….

“SAHUR!!! SEMUA SAHUR!!!!” Speaker apartemen yang biasa dipakai untuk car call sekarang malah dipakai untuk membangunkan orang di sekitar apartemen dan penghuninya untuk bangun dan makan sahur!!!!

Timbullah rasa benci yang amat sangat di dalam hati. Ingin rasanya menghardik manusia-manusia yang tidak beradab dan menganggap bahwa seluruh penghuni rumah di kompleks saya semuanya ikut puasa. Namun kemarahanku pun semakin ditelan oleh kelelahan akibat online semalam. Tak kurang dari 10 menit kemudia aku kembali jatuh tertidur dan pergi menuju ke alam mimpi.

Pkl. 06.00, aku bangun dari kelanjutan tidur yang singkat. Dan menyadari bahwa aku tak bisa tidur lebih lama lagi, atau kepalaku akan pusing. Kuputuskan untuk melanjutkan pekerjaanku yang semalam tertunda. Aku harus membuat presentasi dalam bahasa Jerman untuk lomba.

Pkl.06.05, aku di depan komputer dan online sambil membuka-buka beberapa situs pembelajaran bahasa jerman, berharap ada satu dari sekian website itu ada yang menarik dan dapat diambil sebagai refrensi…

Pkl. 06.10, menyadari bahwa sudah tak ada situs yang bisa dijadikan refrensi. Dan berpikir untuk menyudahi pencarian dan terus online untuk kepentingan pribadi…

Pkl. 08.00, tak menambah apapun pada animasi untuk presentasi dan malah bertambah bingung untuk mencari bahan apalagi. Kebingungan yang dialami juga didukung dengan sakit kepala akibat tidur yang tidak nyenyak. Memutuskan untuk berhenti Online dan menyerahkan komputer ini ke tangan kakak untuk digunakannya bermain… Di sisi lain membuat makanan untuk dimakan sebagai sarapan, setidaknya aku bisa membuat pasta untuk dimakan bersama-sama.

Pkl.09.00, memutuskan untuk bersiap-siap sebelum nanti pergi les Jepang pada pukul 10.30. selain itu mulai mengumpulkan niat untuk pergi mandi…

Pkl. 09.15, masih belum mandi, namun nasib sial menghampiri. Di saat nyokap sedang pergi, kakak dari nyokap datang ke rumah. Setidaknya aku harus bertatap muka dan menggantikan posisi orang yang dicarinya (nyokap). Dan tante pun mengajak ngobrol.

Pkl. 09.45, berusaha menyudahi pembicaraan… Berkilah bahwa mau mandi.

Pkl. 10.00, berangkat pergi untuk les Jepang (pergi lebih pagi karena harus naik angkot)

Pkl.12.15, tiba di rumah dalam keadaan sehat walafiat… Langsung makan siang karena didorong oleh rasa lapar yang tinggi…

Pkl. 13.00, Berusaha melanjutkan presentasi… Berusaha berkonsentrasi pada pekerjaan dan berharap agar bisa selesai pada hari itu juga….

Pkl. 14.00, membuka facebook dan menyadari bahwa senin ada ulangan Kewarganegaraan. Di sisi lain menyadari sebuah kebodohan luar biasa yang telah dilakukan. Yakni, meninggalkan buku cetak Kn di locker sekolah….

Pkl. 14.00.01, membuat keputusan yang putus asa dengan menelepon seorang teman, berharap dia bisa memfotokopikan halaman yang harus dipelajari. Dan menyerahkan fotokopian itu pada saat bertemu di gereja..

Pkl. 14.05, menelepon teman yang dimaksud dan berbicara dalam keputusasaan….
Pkl.14.06.27, teman yang dimaksud belum dapat mengkonfirmasikan kehadirannya di gereja esok hari namun menjanjikan kepastian secepat yang dia bisa.

Pkl. 17.00 terus online dan menyelesaikan tugas presentasi dengan baik dan langsung dikirimkan kepada orang yang bersangkutan…

Pkl. 17.26, mendapat telepon dari teman yang dimaksud. Menyuruh aku untuk berada di gereja sekitar pkl. 18.00-19.00, karena dalam perjalannya menuju suatu tempat, dia dan keluarganya akan singgah di dekat gereja….

Pkl. 17.45, langsung ngacir ke gereja karena takut kenihilan angkot terjadi akibat adanya waktu buka puasa.

Pkl. 18.00, tiba di gereja dalam keadaan sehat walafiat. Mencari tempat nangkring yang enak, namun pos satpam ternyata penuh sehingga memilih nangkring dekat panti asuhan.

Pkl.18.15, hari semakin gelap dan semakin aku sadari bahwa aku tidak sendirian dalam kesunyian malam, karena ternyata banyak nyamuk yang menemani diriku…

Pkl. 18.20, memutuskan untuk pindah tempat nangkring ke tempat yang lebih masuk akal, yakni gedung paroki yang terang oleh lampu dan mungkin tidak ada nyamuknya.

Pkl.18.20.30, tiba di tempat yang dimaksud, ber-sms dengan teman yang dimaksud, dan menyadari bahwa tempat ini sama banyak nyamuknya dengan tempat sebelumnya…

Pkl.18.30, bercumbu dengan nyamuk secara terus-menerus karena gak punya teman gobrol (kecuali teman sms)

Pkl. 18.45, berusaha untuk sabar dengan keberadaan makhluk-makhluk penghisap darah di sekitar gw. Dan mendapat kepastian bahwa teman yang dimaksud akan segera sampai.

Pkl. 18.50, lepas dari cengkraman makhluk-makhluk tak berhati itu dan mendapatkan fotokopian berharga itu. Langsung pulang ke rumah tanpa basa-basi lagi. Dan mengucap syukur atas kebaikan teman yang dimaksud…

Although, it’s one of my bad days that I ever experienced. But thanks to my friend, Maura that wanted to help me to get something that I forget…
A lot of thanks of course….

Rein

Kebahagiaan

24 August 2009

Kebahagiaan terbesar adalah tidak dilahirkan ke dunia ini, yang kedua adalah mati muda. Namun yang paling menderita adalah mereka yang hidup hingga tua dan kemudia mati.

Selama aku masih hidup di dunia ini, sakitilah aku lebih dalam lagi.
Dan anggaplah semua yang telah kulakukan adalah suatu kesia-siaan.
Katakanlah bahwa kau menyesal melihat keberadaanku.
Sadarilah bahwa aku tidak berharga di mata kalian.
Tutuplah mati kalian agar tak menyadari kehadiranku.
Dan sakitilah aku lebih dalam lagi.
Lebih dalam dari sebelumnya agar aku merasakan bahwa sakit ini merupakan pemuas nikmatku.
Dan merupakan hasrat terbesar untuk terus disakiti.

Rein

Merasakan ketidakpastian

16 august 2009

Dua sisi dalam diriku kembali bertentangan. Aku kembali terjerumus dalam ketidakpastian. Semua yang ada di sekelilingku tak lagi dapat membantuku untuk memutuskan sesuatu, yang ada hanya membuatku semakin terjerumus ke dalam kebimbangan yang tiada akhir.

Aku tak lagi dapat mengenali siapa diriku yang sebenarnya. Seolah diriku yang dulu dan penuh dengan kepastian menguap dalam keputusassaan. Dan tak lagi bisa ditemukan hingga detik ini.

Rein

Selasa, 18 Agustus 2009

Neraka

Aku tak pernah sekalipun membayangkan akan hidup di neraka,
masuk neraka, bahkan melihatnya pun belum pernah.
Aku dibesarkan untuk memandang bahwa neraka adalah tempat orang jahat
dan surga adalah tempat orang baik.

Ajaran itu membuatku menarik suatu kesimpulan,
surga adalah baik dan neraka adalah jahat.

Kini, aku bertanya-tanya,
semudah itukah menghakimi baik dan jahat?
Jika di dalam kebaikan ada kejahatan, apakah surga masih tetap menerimanya?
Jika di dalam kejahatan ada kebaikan, akankah tetap dikirim ke neraka?
Bagaimana kita bisa tahu itu neraka atau surga?

Mungkin, aku memang harus ke neraka. Mungkin, aku memang harus merasakan apa itu neraka. Mungkin, dengan mengalami neraka itu sendiri, aku bisa kembali menemukan bagian diriku yang hilang.....

Mungkin, memang hanya dengan memahami neraka itu sendiri, kita baru mengerti apa itu surga....

~vermillion92

Rumus Cinta

sayang tambah sayang = be2 saling cinta
sayang kurang sayang = 2 cinta sia-sia
cinta tambah cinta = be2 cinta cintaan
cinta kurang cinta = waduh, be2 saling selingkuh

Mari menghafal trigonometri dengan rumus cinta!!!
(orang yg stress abis ul integral)
~vermillion92

Minggu, 09 Agustus 2009

Not titled yet

09 august 2009
Sudah semalaman hujan ini tak berhenti, hingga pagi menjelang dan siang pun datang, matahari tetap enggan menunjukkan sinarnya. Seolah memberi kesempatan pada hujan untuk memuaskan hasratnya yang selama ini terbelenggu oleh teriknya matahari.

Sudah selama itu pula aku terus berpikir, bertanya, dan mulai mencari kebenaran. Sudah selama itu aku berkutat di balik kesengsaraan akan apa yang terus mengganggu benakku. Dan seolah menggambarkan kesuraman yang ada dalam diriku, hujan pun terus turun tiada ampun.

Aku masih meringkuk di balik selimut tebalku, masih mempertanyakan kenapa aku harus hidup di dunia yang tidak adil ini. Aku enggan meninggalkan kasurku yang hangat dengan selimut, merasa hanya di tempat inilah aku merasa aman dari segala beban pikiran. Namun nyatanya, semua masalah itu masih menghantuiku.

Tak semudah itu aku melupakan apa yang seharusnya aku lupakan. Tak semudah itu menghapus bayangnya dari benakku. Dan tak semudah itu pula melupakan ketidakadilan yang kuhadapi dari sebuah kenyataan hidup.

Aku merasa dunia ini sudah semakin membusuk, aku tak bisa bertahan lagi untuk tetap hidup di dunia seperti ini. Buat apa lagi aku merasa terus menderita dalam dunia yang sudah membusuk. Semakin cepat aku pergi dari dunia ini, ataupun semakin cepat dunia ini berubah maka semuanya akan menjadi lebih baik.

Aku sudah tak percaya pada Tuhan. Aku sudah tak percaya pada dia yang seharusnya dapat kupercaya. Aku sudah tak percaya pada segala kenyataan.

Aku adalah diriku. Tak kurang dan tak lebih. Aku, hanyalah aku, tak ada siapa-siapa lagi. Aku hidup hanya untuk diriku sendiri.

Rein

Sebuah Pemikiran

9 August 2009

Setiap orang mempunyai sebuah idealisme. Dan kadang menjadikan idealisme itu menjadi tujuan hidupnya.

Saat kita masih menjadi seorang anak kecil, kita tak menyadari bahwa apa yang kita harapkan dapat menjadi sebuah kenyataan.

Ada orang yang mampu mewujudkan idealisme masa kecilnya menjadi sebuah kenyataan. Namun ada orang yang tak mampu mewujudkannya. Dan seiring dengan waktu wujud idealisme itu berubah sesuai dengan realita yang dihadapinya.

Namun tak seorangpun membayangkan suatu keadaan ideal yang menyulitkan dirinya sendiri.
Tapi pada kenyataannya, banyak sekali hal yang tak bisa kita capai seiring dengan waktu yang berjalan. Perlahan tapi pasti manusia mulai meninggalkan idealisme dan memandang pasrah pada kenyataan yang ada.

Kemanakah semangat untuk mewujudkan idealisme yang kita miliki? Idealisme itu bukanlah sesuatu yang patut kita buang begitu saja. Idealisme tak akan salah, karena idealisme yang kita inginkan merupakan sesuatu yang terbaik bagi kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Mengapa manusia tak mau memperjuangkan idealismenya? Meskipun idealisme itu ditentang oleh sejumlah orang, namun kita pun membela orang-orang lain yang berpandangan sama dengan kita. Ini bukanlah masalah siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun ini adalah masalah siapa yang bisa mempertahankan cita-cita dan harapan.

(terinspirasi dari kata-kata Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran)
Rein

Running at the dark night

7 August 2009

At the dark of the night
I can see the light that I can’t see in the day light
It’s the light from the moon
Crimson moonlight

When I see the moon
I feel strange
The moon show the true feeling in my heart
And I think; only moon can show it to the world
That my heart is full with sorrow and sadness
Loneliness with the sleepless dream

Rein

Upside Down

7 August 2009

My world is upside down
I don’t want to do a lot of things
But I need to do it
And people around me start pushing me

This is not what I want
This is not the way it is

I can see that I have no future
I can see that my life is full of sin
And I need to pay for those things

Rein

Crimson Moon

05 august 2009

When I saw a crimson light moon at the sky
I remember about the hatred that is marked in my heart.
Possessed all my sins to my memory.
Want to scream but I can’t
Want to die but I can’t

Crimson moon
Red like my blood
Like the hatred deep inside my heart
Like a flame
That will never gone off


Rein

Sabtu, 01 Agustus 2009

What's Happening?

I'm away.
When I read this...
I don't know what to say, guys.
Because I'm having my problems too here...
I might not be able to help you, guys.
But...
Reading this...
Somehow, it bothers me.
I don't know anything.
Reading this make me feels sad too.
So...
Good luck there.
Hope both of you can solve the problems.
Man...
Wish I know more...
Wish I can help...
Also...
Wish I can face my problems by myself...

Tormented Complex (TC)

Freedom

July 29, 2009

Someone told me (I mean Vermillion told me) that I need a time just for myself.
A time that I can enjoy myself.
A time that I can do anything that I want.
Maybe she’s right, I need to have a seat somewhere, drink a cup of premium tea, look at the sky so blue, and not thinking about something that always bothering me.

She said to me that I’m too kind to everyone around me.
Is that true?
Sometimes I have a feeling that I’m not a good person.

Rein

Screaming in the middle of night

July 29, 2009

Serasa hati ini ingin berteriak sekeras-kerasnya. Hanya untuk mengeluarkan emosi yang tak terbendung lagi dalam hati. Namun bibirku kelu. Yang keluar dari mulutku hanyalah sebuah rintihan dan jeritan tanpa suara. Dan hatiku pun tak sanggup lagi menanggung semua ini.

Aku tak ingin semua ini terjadi. Apa yang kualami tiap hari tak bisa mengembalikan senyum ketulusan yang dulu kumiliki. Yang ada hanya senyuman yang menutup getir dalam hati ini.

Aku tak lagi menjadi seperti aku yang dulu. Yang mempunyai kebebasan yang indah. Dan bisa melakukan segala hal dengan sepenuh hati dan dengan senyum yang positif.

Sekarang aku layaknya sebuah boneka. Bila sekeliling menginginkan aku untuk tertawa, maka aku akan tertawa. Bila sekeliling menginginkan aku untuk menangis, maka aku akan menangis.

Dan aku pun semakin kehilangan emosi yang semula ada dalam diriku. Aku semakin kehilangan siapa diriku sebenarnya dan untuk apa aku hidup. Hati yang membeku ini sudah menjadi sekeras batu dan mengkristal seperti sebuah intan.

Dan akupun bertanya siapa yang dapat mengembalikannya seperti semula????

Rein

Enough to say

July 29, 2009

It’s enough for you to say that you adore me
I know what’s deep in your heart
I know that you never love me anymore
I know that you want to leave me
I don’t need that kind of look
Think that you care of me
Just making me sick this time

I didn’t need you anymore
Leave me alone
Alone
At don’t think of looking back
Just to look for my pain
Let this pain bear inside of me
And let me feel that kind of feeling alone
So you don’t have to care me anymore

Rein