Sabtu, 28 November 2009

I'll Stand By You

Oh why you look so sad
The tears are in your eyes
Come on and come to me now
Don’t be ashamed to cry
Let me see you through
Cause I’ve seen the dark side too

When the night falls on you
You don't know what to do
Nothing you confess
Could make me love you less

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you

So if you're mad get mad
Don’t hold it all inside
Come on and talk to me now
Hey, what you got to hide
I get angry too
Well I’m a lot like you

When you're standing at the crossroads
And don't know which path to choose
Let me come along
Cause even if you're wrong

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you
Take me in into you darkest hour
And I’ll never desert you
I’ll stand by you

And when, when the night falls on you, baby
You feeling all alone
You won't be on your own

I’ll stand by you
I’ll stand by you
Won’t let nobody hurt you
I’ll stand by you
Take me in into you darkest hour
And I’ll never desert you
I’ll stand by you

Oh I’ll stand by you
I’ll stand by you

~vermillion92

Minggu, 22 November 2009

reasons why I love peter pan

I love peter pan
he is a brave young boy
he is creative
he is independent
he is confident with himself
he is free
he could do everything he want to do
he has no boundary
he has no rules
he never care what people say, cause he doesn't have to
he never grow up

I love peter pan
because I couldn't be like him

I love peter pan
because I'm just wendy

~vermillion92

Sabtu, 21 November 2009

layang-layang putus

ketika sebuah layang-layang....
diterbangkan ke angkasa oleh sang pemain
dengan senar yang diikatkan begitu rapih
ke bambu-bambu yang menjadi kerangkanya

Ketika sebuah layang-layang...
berada di angkasa
ditarik dan diulur
tak jarang ia tersangkut
tetapi ia tetap bertahan
demi sang pemain

Ketika sebuah layang-layang....
sudah lelah dengan semua itu
bolehkah ia melepaskan diri?
bolehkan ia memutuskan senarnya,
dan pergi kemana angin membawanya?

Ketika sebuah layang-layang...
mencari tempatnya...

Adakah tempat bagi sebuah layang-layang putus?

~vermillion92

iseng

karena sudah lama tidak mengisi blog
maka hari ini dengan penuh keisengan gw akan menulis hal2 ga penting
jadi, gw nulis blog kali ini murni sekadar keisengan belaka.
tidak ada motivasi lain untuk menulis blog selain iseng
karena gw emang lagi ga niat curhat or something like that.

jadi ini adalah tulisan ter-ga penting sepanjang sejarah blog ini berdiri.
cuma buat menuh2in blog aja
mumpung masih bisa nulis, masih ada waktu buat nulis ini blog,
makanya gw nulis, walaupun hasilnya cuma kalimat2 ga penting, ga punya inti dan tujuan.

-sekian-
-terima kasih-

~vermillion92

Rabu, 11 November 2009

To act like nothing is wrong

Many things happened in my life
Many kinds of incidents passed in my life
Many bad things happened
And make me couldn’t smile
But so many simple good things passed too
And try to make me laugh just a bit
In this world of uncertain
We need to act like nothing is wrong
Although our hearth want to scream
Although our hearth has taken away
Or our hearth is break
And maybe our hearth is bleeding
We still act like nothing is wrong
Just act
And didn’t show the true feeling of weakness
Act like nothing is wrong

Rein

Realita

Gw tw setiap orang harus mengalami masa jatuh dan bangun
Gw tw setiap orang harus mengalami kesedihan dan kegembiraan
Gw pernah mengalami saat-saat yang tidak menyenangkan yang membuat gw tak bisa tersenyum
Namun gw pun pernah mengalami saat-saat sederhana yang menyenangkan yang membuat gw tertawa hanya untuk alasan sederhana
Tapi apakah kebahagiaan, kesedihan dan masa-masa sulit harus datang bersamaan?
Gw gak pernah mengharapkan dunia gw sempurna dan gw akan bahagia seratus persen
Tapi setidaknya gw mengharapkan agar orang-orang di dekat gw tak perlu mengalami sesuatu yang tak menyenangkan
Idealisme gw hanyalah berharap orang-orang yang gw cintai tak perlu menderita
Namun kenyataan berkata lain
Dulu gw pernah kehilangan orang yang gw sayangi
Dan sekarang gw harus sekali lagi melihat orang yang gw sayangi menderita
Kadang aku ingin ikut membantu memikul penderitaan itu
Kadang aku ingin mencoba merasakan apa yang dia rasakan
Tapi pada kenyataannya aku hanyalah makhluk lemah yang tak bisa berbuat banyak
Entah apakah Tuhan adil dengan memberikan manusia akal budi namun manusia tetap lemah adanya?
Entah apakah aku sebagai manusia yang memang tak bisa menerima kenyataan dari setiap kejadian yang ada?
Atau aku hanyalah segelintir orang yang pesimis melihat kenyataan yang tertulis dalam hidup manusia?
Aku ingin ada perubahan
Aku berusaha berubah dari diriku sendiri
Namun tampaknya tak ada artinya
Dan idealisme ku hanya terkubur dan lenyap bersama waktu
Digantikan dengan kenyataan yang semakin menghimpit harapan-harapan yang mulai menjadi kosong dan tak bernyawa.

rein

Kamis, 05 November 2009

A Turtle

Turtle is well-known for it's slowness.
While everybody grows and become more skilled in what they do, I don't.
I still remain as turtle.
Slowly, try to make my step a little bit further, but, I always fell.
I'm nothing.
I wish, I can grow into a phoenix.
Just like everybody did.
They are phoenix flying freely on the sky.
Roaming the entire earth, flapping their wings to show their pride and dignity.
Showing off all their glories.
Not with me.
I still remain as turtle.
Looking up at the sky, wishing that I can be a phoenix.
But, I know.
I will never become one.

Tormented-Complex (TC)

Minggu, 01 November 2009

RE : Kenyataan

seiring dengan berjalannya waktu
aku juga merasakan hal yang sama
ketika kita sudah melewati sebuah garis
bernama "kedewasaan"
maka kita akan meninggalkan teritorial yang sudah lama kita tinggali
dan pergi mengarungi dunia yang berbeda

saat itulah sudah tak ada lagi waktu dan cara untuk kembali ke "masa kecil"
dan lebih sialnya lagi
kesadaran kita baru muncul di saat kaki kita sudah menginjak sang garis batas

yah, pada dasarnya ini semua hanyalah kesialan yang tidak dapat dihindari
mungkin juga ini hukuman atas dosa asal bagi semua manusia (kalau dosa benar2 ada
dan sekarang aku baru paham
"why Peter Pan never want to grow up"

~vermillion92

to Rein

thank you
for always being there when I needed
for your patient
for everything you give to me
i dunno what to say
i just can say thank you
i knew it's hard for me to tell the world when i'm not feeling good
but now everything has cleared
and there's no need to worry

thank you:)

~vermillion 92

For Vermillion92

I don’t know what happened in your class life at school.
But I do know that something has bother in your life.
I don’t know whether it’s a big problem or not.
But I do know that this make you feel upset and upside down.
I don’t know whether you want it or not.
But I’ll always be at your side, give a place for you to rest a bit, to comfort you, support you, and make you to forget your entire problem just for a moment.

I know what you feeling
You are anxious
You are furious
But you can’t say it out loud
But in front of me, you can
You can do anything that you want
You can be anything you want
You can act as who you are
No need to feel uneasy to me
No need to say sorry to me
No need to say thanks to me
Cause from your face
I know what you want to say to me


Rein

Kenyataan

Semula aku hanyalah seorang remaja eksentrik yang mendapat ilham dari tulisan-tulisan Soe Hok Gie, dan sedikit banyak ingin seperti dia… Aku ingin mati muda. Mati lebih cepat daripada orang lain, sehingga aku menjadi orang yang tidak menabur dan menuai dosa terlalu banyak.

Semula aku adalah seorang yang naïf dan berpandangan sempit. Aku mempunyai idealisme masa muda di mana aku ingin membuat orang-orang penting bagiku untuk bisa hidup bahagia baik materiil dan moril bila mereka ada bersamaku. Aku selalu menganggap itu ada cita-cita mulia. Aku tak ingin ada wajah sedih pada orang-orang terdekatku. Tanpa kusadari aku sendiri sedikit banyak mulai melukai diriku sendiri dan secara tak langsung melukai orang-orang di sekitarku dengan sikap dan pandangan naifku itu.

Pada awalnya aku hanyalah anak kecil yang menganggap diriku orang dewasa yang punya pandangan lebih luas dari orang-orang yang seumur denganku. Aku menganggap diriku mempunyai kualifikasi lebih baik dari kebanyakan orang-orang yang seusia denganku. Ternyata aku hanyalah seorang anak yang terlalu memandang lurus ke atas dan tak kusadari aku terjatuh dan terjerembab karena tak menyadari adanya batu jalanku.

Aku mulai meninggalkan idealisme masa mudaku. Aku mulai meninggalkan kenaifanku. Aku mulai berpikir lebih dewasa.

Namun yang kusadari di saat aku berpikir ini adalah saatnya aku menjadi lebih dewasa dan berusaha untuk yang terbaik, namun yang kusadari adalah kemunafikan yang tercipta pada wajah dewasaku.

Aku terjebak di dalam suatu dunia di mana kemunafikan menutupi segala hal. Aku kembali merindukan di mana aku bisa menjadi seeksentrik apapun, di mana aku bisa menggila, aku bisa beridealisme, aku bisa naïf dan tak memikirkan apa itu kemunafikan dan nilai moril dalam diriku.

Perlahan tapi pasti, kedewasaan mengikis moral dan nurani masa kecilku.


Rein