Minggu, 09 Agustus 2009

Sebuah Pemikiran

9 August 2009

Setiap orang mempunyai sebuah idealisme. Dan kadang menjadikan idealisme itu menjadi tujuan hidupnya.

Saat kita masih menjadi seorang anak kecil, kita tak menyadari bahwa apa yang kita harapkan dapat menjadi sebuah kenyataan.

Ada orang yang mampu mewujudkan idealisme masa kecilnya menjadi sebuah kenyataan. Namun ada orang yang tak mampu mewujudkannya. Dan seiring dengan waktu wujud idealisme itu berubah sesuai dengan realita yang dihadapinya.

Namun tak seorangpun membayangkan suatu keadaan ideal yang menyulitkan dirinya sendiri.
Tapi pada kenyataannya, banyak sekali hal yang tak bisa kita capai seiring dengan waktu yang berjalan. Perlahan tapi pasti manusia mulai meninggalkan idealisme dan memandang pasrah pada kenyataan yang ada.

Kemanakah semangat untuk mewujudkan idealisme yang kita miliki? Idealisme itu bukanlah sesuatu yang patut kita buang begitu saja. Idealisme tak akan salah, karena idealisme yang kita inginkan merupakan sesuatu yang terbaik bagi kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Mengapa manusia tak mau memperjuangkan idealismenya? Meskipun idealisme itu ditentang oleh sejumlah orang, namun kita pun membela orang-orang lain yang berpandangan sama dengan kita. Ini bukanlah masalah siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun ini adalah masalah siapa yang bisa mempertahankan cita-cita dan harapan.

(terinspirasi dari kata-kata Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran)
Rein

Tidak ada komentar: