Minggu, 09 Agustus 2009

Not titled yet

09 august 2009
Sudah semalaman hujan ini tak berhenti, hingga pagi menjelang dan siang pun datang, matahari tetap enggan menunjukkan sinarnya. Seolah memberi kesempatan pada hujan untuk memuaskan hasratnya yang selama ini terbelenggu oleh teriknya matahari.

Sudah selama itu pula aku terus berpikir, bertanya, dan mulai mencari kebenaran. Sudah selama itu aku berkutat di balik kesengsaraan akan apa yang terus mengganggu benakku. Dan seolah menggambarkan kesuraman yang ada dalam diriku, hujan pun terus turun tiada ampun.

Aku masih meringkuk di balik selimut tebalku, masih mempertanyakan kenapa aku harus hidup di dunia yang tidak adil ini. Aku enggan meninggalkan kasurku yang hangat dengan selimut, merasa hanya di tempat inilah aku merasa aman dari segala beban pikiran. Namun nyatanya, semua masalah itu masih menghantuiku.

Tak semudah itu aku melupakan apa yang seharusnya aku lupakan. Tak semudah itu menghapus bayangnya dari benakku. Dan tak semudah itu pula melupakan ketidakadilan yang kuhadapi dari sebuah kenyataan hidup.

Aku merasa dunia ini sudah semakin membusuk, aku tak bisa bertahan lagi untuk tetap hidup di dunia seperti ini. Buat apa lagi aku merasa terus menderita dalam dunia yang sudah membusuk. Semakin cepat aku pergi dari dunia ini, ataupun semakin cepat dunia ini berubah maka semuanya akan menjadi lebih baik.

Aku sudah tak percaya pada Tuhan. Aku sudah tak percaya pada dia yang seharusnya dapat kupercaya. Aku sudah tak percaya pada segala kenyataan.

Aku adalah diriku. Tak kurang dan tak lebih. Aku, hanyalah aku, tak ada siapa-siapa lagi. Aku hidup hanya untuk diriku sendiri.

Rein

Tidak ada komentar: